Depok | VoA – Pemberian paket menu stunting berupa nasi dan kuah sup yang dilengkapi dengan logo Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok menciptakan polemik serius di Ruang Rapat Paripurna DPRD Depok dalam Sidang III Tahun 2023, Senin (13/11/2023).
Dalam sidang rapat paripurna tersebut, politisi Fraksi Gerindra, Hamzah mengkritisi paket menu yang hanya terdiri dari nasi putih, kuah sup, dan dua buah tahu, yang dianggapnya tidak memenuhi standar gizi yang diperlukan untuk program penanggulangan stunting.
Menurutnya, anggaran yang signifikan seharusnya memberikan menu yang lebih bervariasi dan bergizi, mengingat anggaran yang dikeluarkan sudah cukup besar, tapi menu yang disajikan terlalu sederhana.
Politisi Gerindra ini juga mempertanyakan anggaran sebesar Rp.18 ribu per pax yang dialokasikan untuk program pemberian makan stunting, dan penanganan nya oleh kader PKK secara mandiri.
“Pertanyaannya, siapa pihak ketiga yang menyediakan makanan untuk stunting?,” ucap Hamzah.
“Ini berpotensi merugikan keuangan negara,” tambahnya.
Menariknya, perhatian juga tertuju pada pemasangan foto pimpinan daerah di paket menu stunting, yang akhirnya disepakati untuk dihapuskan. “Tadi di paripurna, Wakil Wali Kota juga sudah sepakat dengan usulan dewan untuk tidak memakai foto Wali Kota dan Wakil,” ujar Hamzah.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Depok, Mary Liziawati, mengungkapkan bahwa nilai anggaran menu paket stunting bervariasi di setiap Puskesmas. “Terkait nilai anggaran menu paket stunting ada di masing-masing Puskesmas,” ujar Mary, Selasa (14/11/2023).
Dia juga menjelaskan bahwa temuan paket menu stunting yang berisi hanya nasi dan kuah sup di wilayah Tapos disebabkan oleh kekeliruan dan miskomunikasi di hari pertama pelaksanaan program.
“Ada miskomunikasi di hari pertama Sehingga menu tidak sesuai. Antara puskesmas dengan penyedia mestinya menunya 6 hari/pekan (Kudapan) atau yang bukan merupakan menu makan utama dan memenuhi kecukupan kebutuhan harian,” jelasnya.
Untuk diketahui, Program Menu Tambahan (PMT) Pangan Lokal di Kota Depok memiliki tujuan meningkatkan status gizi balita melalui pemberian makanan tambahan sesuai standar yang ditetapkan. PMT Lokal di berikan selama 28 hari, dari mulai pelaksanaan pada tanggal 10 November hingga 8 Desember 2023 yang terdiri dari makanan yang bukan merupakan menu utama/kudapan (6 hari/pekan) dan makanan lengkap yang di berikan satu hari perpekan.
Sasaran nya yakni di fokuskan pada balita gizi kurang (6-59 bulan), balita berat badan kurang dan sangat kurang, balita gizi kurang yang juga mengalami stunting serta balita dengan berat badan tidak naik. (ED)