close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

28.4 C
Jakarta
Kamis, Maret 20, 2025

Politisi Gerindra Sebut Penanganan Stunting di Depok Bernuansa Politis

spot_img

Depok | VoA – Kota Depok kini tengah dirundung polemik terkait penggunaan dana penanganan stunting senilai Rp 4,9 miliar yang bersumber dari APBN. Polemik tersebut hingga berujung kepada pemanggilan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Depok dalam rapat kerja Komisi D di ruang Sidang Paripurna Dewan, Jumat (17/11/2023).

Salah satu poin yang menjadi sorotan dalam rapat tersebut adalah penggunaan stiker bergambar pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok pada ribuan paket menu PMT Balita yang disebarkan di 11 wilayah Kecamatan. Indikasi-inidikasi politis mulai terlihat, menarik perhatian para anggota Komisi D DPRD Depok.

Baca juga:  Ratusan Pemuka Agama Se-Depok Deklarasikan Dukung Prabowo-Gibran

Anggota Komisi D, Mohammad HB, menyoroti program penanggulangan stunting yang dianggap penuh nuansa politis. Dia mencermati pemasangan stiker bergambar pasangan Wali Kota pada paket menu PMT Balita, menyatakan bahwa dalam nomenklaturnya seharusnya tidak ada tempat untuk stiker semacam itu.

“Dalam nomenklaturnya tidak ada untuk stiker atau topless. Apalagi stiker bergambar pasangan Wali Kota,” ujar HB, Sabtu (18/11/ 2023)

Lebih lanjut, Mohammad HB tidak memahami kesesuaian penggunaan stiker bergambar pasangan Wali Kota dengan program yang dibiayai oleh dana APBN. Menurutnya, hal tersebut tidaklah pas dan seharusnya tidak melibatkan gambar pasangan Wali Kota.

Baca juga:  HUT RI ke-79, Wartawan Depok Galakkan Olahraga Biliar Melalui Turnamen

Dalam tanggapannya terhadap penjelasan Kepala Dinkes Depok, Mohammad HB menyatakan bahwa program tersebut bersumber dari dana APBN, bukan APBD. Ia bahkan merespons dengan mengajukan pertanyaan, “Kenapa tidak gambar Jokowi?”

Polemik semakin memanas ketika Mohammad HB mengisyaratkan isyarat politik dalam pemilihan warna tutup topless dan pemberian paket menu PMT yang mengenakan slayer berwarna oranye. Ia menilai ada bagi kewajiban sejumlah kader untuk menggunakan slayer oranye saat membagikan paket menu PMT.

Politisi Partai Gerindra itu juga mengkritisi adanya indikasi yang berwenang dalam penggunaan dana APBN. Dengan tegas, HB mengimbau para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak terlibat dalam politik praktis, terutama di tahun politik.

Baca juga:  Semangat Kompak, SWI Kota Depok Matangkan Persiapan Rakerda dan HUT Ngopi Bareng

“Kepada para ASN khususnya di Depok agar tidak berpolitik praktis di momen tahun politik,” tegasnya.

Sebagai langkah lanjutan, HB menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengawasi penggunaan dana APBN untuk penanganan stunting, memastikan agar berjalan sesuai peraturan dan tepat manfaat. Dengan jumlah balita sebagai sasaran penerima Program Makanan Tambahan (PMT) lokal mencapai 9882 anak, HB berharap agar program ini dapat berjalan tanpa muatan politik yang dapat mengganggu efektivitasnya. (mi)

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler

PT. ABINDO Luncurkan Almaz Fried Chicken dengan Misi Sosial dan Ekonomi

Pemalang | VoA - Pada tanggal 14 Juni 2024, PT. ABINDO tidak hanya meluncurkan satu brand baru, tetapi juga membuka peluang baru dan memberikan...

Dampak Kekecewaan Konsumen Terhadap Pembangunan Perumahan PT Rumahku Surgaku Berbuntut Gugatan ke Pengadilan

Tangerang | VoA - Pembangunan perumahan yang dipasarkan oleh PT Rumahku Surgaku melalui PT Fidemarko Maruchi Perkasa menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan konsumen. Ketidakpuasan...

Hemat Menyala Mitra Merana”  Isi Pesan Karangan Bunga yang Dikirim ke Kantor Gojek

Surabaya | VoA - Para mitra pengemudi Gocar mengirimkan karangan bunga kepada Gojek sebagai aksi damai menolak insentif dengan skema Hemat. Informasi yang telah dihimpun voa.co.id...

Nama Budi Leksono Masuk dalam Hasil Pemilu 2024 DPRD Surabaya Dapil 1-5, “Berikut Nama 50 Caleg yang Lolos

Surabaya | VoA- Di DPRD Surabaya Dapil 1, politisi senior PDI Perjuangan Surabaya, Budi Leksono kembali terpilih. Di dapil ini, ia didampingi Tri Didik Adiono atau yang akrab...

Fenomena Sosial Warung Madura Cukup Menarik Dikaji, Polemik Ini Direspon Senator Jatim dan Dinkopdag kota Surabaya

Surabaya | VoA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyatakan tidak pernah melarang warung-warung Madura beroperasi 24 jam. Alasannya karena toko kelontong Madura...

Wali Murid MAN Sidoarjo Ditarik Rp 12 Juta Sambat Lewat Media Sosial

Surabaya | VoA - Salah satu wali murid MAN  Sidoarjo mengeluhkan tingginya biaya yang ditarik bagi siswa baru. Pada tahun ajaran 2024/ 2025. Sekolah...
Berita terbaru
Berita Terkait