Tangerang | VoA – Mengenaskan keadaan jalan poros di Desa Kedung saat ini sangat memprihatinkan, di mana sejumlah area terlihat tidak mendapat perhatian memadai dari Pemerintah setempat maupun Pemerintah Daerah dan terkesan dibiarkan begitu saja.
Salah satu contohnya adalah Jalan Kampung Gabus yang terletak di Desa Kedung, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang.
Pantauan voa.co.id dilokasi, terlihat keadaan jalan hanya dapat dilintasi separuhnya. Karena setengah jalan sudah dalam kondisi miring retak dan rusak. Sehingga sangat berbahaya jika dilalui kendaraan yang melintas, Selasa (09/04/2024)
Rita (23), seorang pengendara yang melintas, menyatakan bahwa jalan ini merupakan ancaman serius bagi warga sekitar yang melintas.
“Sekarang sudah memasuki Hari Raya Idul Fitri banyak warga yang lalu lalang di jalan tersebut, baik itu para petani maupun masyarakat lainnya, “ujarnya.
Menurutnya, beberapa bulan yang lalu sudah ada perbaikan jalan, namun perbaikan jalan tersebut tidak bertahan lama.
“Jalan ini sudah bertahun-tahun kondisinya sangat memperihatinkan, dan tidak layak untuk dilalui karena kerusakannya sangat parah, dengan lereng yang miring, lubang besar yang mengganga, dan bahkan rumput tumbuh di permukaannya,” Bebernya
Perlu diketahui Presiden RI Joko Widodo menegaskan pentingnya pembangunan wilayah Perdesaan, seperti yang diupayakan oleh Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi). melansir Antaranews.com
“Pembangunan desa itu sangat penting, sejalan dengan program pemerintah yang membangun dari pinggiran,” tutur Jokowi dalam Pembukaan Jambore Nasional Dai Desa Madani Parmusi 2023 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa.
Menurut Jokowi, pemerintah telah menunjukkan komitmen pembangunan dengan memberikan dana desa yang sampai tahun 2023 berjumlah Rp539 triliun untuk 74.800 desa di seluruh Tanah Air.
Melalui distribusi dana desa tersebut, papar Jokowi, telah terbangun 326.000 kilometer jalan desa, 6.400 embung desa untuk mendukung irigasi, serta 14.000 pasar desa.
“Kalau tidak (terbangun) berarti banyak yang korupsi di situ. Akan saya turunkan BPK dan BPKP untuk cek karena hampir setiap tahun kurang lebih Rp1 miliar sampai Rp2 miliar dikirimkan ke desa-desa. Jadi, kalau tidak jadi barang, kepala desanya yang diciduk,” kata Jokowi
Oleh karena itu, Presiden sangat mengapresiasi peran para dai dan daiyah yang mau bekerja secara konkret ke desa-desa untuk membantu membangun dan menjaga desa.
Jokowi juga mengapresiasi peran para dai dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa, khususnya dalam pengembangan karakter, budi pekerti, hingga akhlak.
Menurut Presiden, peran para dai tersebut dapat memberikan manfaat nyata bagi pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah.
“Apa yang sudah kita kirimkan ke desa ini dapat bermanfaat optimal bagi umat, dan di sini lah peran para dai dan daiyah dalam rangka memperkuat pembangunan sumber daya manusia, utamanya yang berkaitan dengan karakter, budi pekerti dan akhlak rakyat yang ada di desa-desa,” tutur Jokowi.
Lantas apakah Pemerintah Desa maupun Pemerintah setempat mengabaikan instruksi dari Presiden Jokowi…? Karena sampai saat ini masih ada jalan poros desa yang kondisinya sangat memperihatinkan.(Saep)