Depok | VoA – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR BPN) terus memperkuat upayanya dalam mendorong pemetaan geospasial 3D.
Hal ini terbukti dengan inisiatif yang diambil oleh Kantor Pertanahan Kota Depok dalam melakukan pemetaan foto udara dan Light Distance And Ranging (LiDAR) pada tanggal 4 Juni 2024.
Kepala BPN Kota Depok, Indra Gunawan, menjelaskan bahwa pemetaan geospasial 3D memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan sebuah kota metropolis seperti Depok.
“Dengan pertumbuhan pembangunan infrastruktur yang terus menggeliat, pemetaan geospasial 3D menjadi kunci untuk memahami dan merencanakan pembangunan secara efektif,”ujar Indra.
Indra Gunawan menjelaskan, bahwa pemetaan geospasial 3D tidak sekadar tentang pengukuran tanah, tetapi juga tentang mengungkap potensi kehidupan yang akan berkembang di atasnya.
“Dalam setiap titik koordinat, ada cerita. Dalam setiap lapisan data, ada harapan,” ucap Indra Gunawan.
Pemetaan geospasial 3D juga memberikan informasi visualisasi data yang mendetail dan akurat.
“Ini menjadi dasar pengambilan keputusan dalam perencanaan, pembangunan, dan operasional infrastruktur Kota Depok,” kata Indra.
Selain itu, sambungnya, pemetaan geospasial 3D juga berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan daerah. Dengan akurasi data yang tinggi, pemetaan 3D menyediakan representasi yang lebih akurat dari kondisi fisik bumi dan bangunan.
“Ini memungkinkan pemerintah daerah, seperti Pemkot Depok, untuk memiliki data yang lebih tepat mengenai luas dan nilai properti. Dengan informasi yang lebih akurat, pemerintah daerah dapat memperbarui basis data pajak bumi dan bangunan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan dari sektor ini,” jelasnya.
Selanjutnya, pemetaan geospasial 3D juga memudahkan dalam administrasi aset dengan memvisualisasikan semua aset yang dimiliki oleh pemerintah daerah beserta atribut-atributnya. Hal ini memungkinkan pemantauan kondisi dan status aset dengan lebih efisien.
“Transparansi yang dihasilkan oleh teknologi ini juga dapat membantu mengurangi praktik korupsi dengan menyediakan data yang dapat diakses dan diverifikasi oleh berbagai pihak,” tutur Indra Gunawan.
Berikut adalah beberapa manfaat pemetaan geospasial 3D yang mencakup beberapa aspek:
- Perencanaan Kota: Dengan model 3D, perencana kota dapat mengevaluasi dan merencanakan pengembangan infrastruktur dengan lebih baik.
- Pengelolaan Bencana: Pemetaan 3D membantu dalam manajemen risiko bencana, seperti banjir dan gempa bumi, dengan memprediksi dampak dan merencanakan evakuasi.
- Pengembangan Real Estate: Pengembang dapat menggunakan model 3D untuk visualisasi proyek dan pemasaran properti.
- Konservasi Energi: Model 3D membantu dalam analisis pencahayaan dan ventilasi alami, yang dapat meningkatkan efisiensi energi bangunan.
Dengan demikian, langkah-langkah yang diambil oleh Kementerian ATR BPN, termasuk inisiatif Kantor Pertanahan Kota Depok, dalam mendorong pemetaan geospasial 3D, memiliki dampak yang signifikan dalam pembangunan dan pengelolaan kota serta memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat. (ed)