close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

28.1 C
Jakarta
Jumat, Mei 23, 2025
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Aliansi NTT Protes Proses Seleksi Akpol, Tuntut Transparansi dan Keadilan

spot_img

Jakarta | VoA – Aliansi warga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berada di Jabodetabek menggelar aksi protes terkait proses seleksi perekrutan calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol). Dalam pernyataan resminya, aliansi yang diberi nama “NTT Menggugat” menyoroti bahwa dari 11 calon taruna Akpol yang lolos seleksi, hanya 3 di antaranya merupakan asli kelahiran NTT.

“Kami berkumpul di sini sebagai bentuk keprihatinan terhadap generasi muda NTT. Ini sangat memprihatinkan dan kami melihat ini sebagai bentuk kedzoliman,” ujar Emanuel, koordinator aliansi NTT Menggugat, Senin (08/07/2024)

Baca juga:  Kejari Depok Musnahkan Barang Bukti iCloud Terpidana Penipuan

Aliansi ini menegaskan bahwa selama ini, ketika Kapolda NTT berasal dari daerah tersebut, kuota untuk calon taruna asli NTT selalu maksimal. Namun, ketika Kapolda bukan dari NTT, kuota tersebut tampak diabaikan.

Mereka berharap agar pihak kepolisian bersikap lebih objektif dalam proses perekrutan, termasuk memberikan kuota khusus bagi anak-anak NTT.

“Dari 11 calon, kami meminta 100 persen berasal dari NTT,” tambah Emanuel.

Baca juga:  Heboh! Dana Desa Rp 493 Juta Hanya untuk Urugan Tanah Taman Wisata?

Sebagai langkah lanjutan, aliansi ini berencana mengirim surat kepada Kapolri untuk mengadakan audiensi kedua, serta melakukan aksi di Jakarta maupun di NTT. Mereka juga meminta agar Kapolri mengevaluasi total proses penerimaan calon taruna Akpol di NTT, yang menurut mereka terindikasi nepotisme.

“Kami menduga ada nepotisme dalam prosesnya, terlihat dari nama-nama yang lolos seleksi. Publik juga mengetahuinya,” jelas Emanuel.

Baca juga:  Jumat Berkah ala Polres Depok: Berbagi, Peduli, dan Ciptakan Keselamatan di Jalan

Aliansi NTT Menggugat juga menuntut panitia seleksi untuk membuka secara transparan hasil seleksi para calon taruna Akpol, termasuk jumlah yang lulus dan tidak lulus serta nilai-nilai mereka.

“Kami berharap panitia membuka secara transparan hasil seleksi ini kepada publik,” tutup Emanuel. (yn/ed)

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler

PT. ABINDO Luncurkan Almaz Fried Chicken dengan Misi Sosial dan Ekonomi

Pemalang | VoA - Pada tanggal 14 Juni 2024, PT. ABINDO tidak hanya meluncurkan satu brand baru, tetapi juga membuka peluang baru dan memberikan...

Sengketa Lahan Milik PT Natura City dengan Paguyuban Primkoveri “Berbuntut Pengrusakan Rumah Warga”

Bogor | VoA - Perselisihan tanah antara PT Natura City dan Paguyuban pemilik dan kapling Primer Veteran Republik Indonesia (Primkoveri) semakin memanas dan menimbulkan...

Dampak Kekecewaan Konsumen Terhadap Pembangunan Perumahan PT Rumahku Surgaku Berbuntut Gugatan ke Pengadilan

Tangerang | VoA - Pembangunan perumahan yang dipasarkan oleh PT Rumahku Surgaku melalui PT Fidemarko Maruchi Perkasa menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan konsumen. Ketidakpuasan...

Wali Murid MAN Sidoarjo Ditarik Rp 12 Juta Sambat Lewat Media Sosial

Surabaya | VoA - Salah satu wali murid MAN  Sidoarjo mengeluhkan tingginya biaya yang ditarik bagi siswa baru. Pada tahun ajaran 2024/ 2025. Sekolah...

Hemat Menyala Mitra Merana”  Isi Pesan Karangan Bunga yang Dikirim ke Kantor Gojek

Surabaya | VoA - Para mitra pengemudi Gocar mengirimkan karangan bunga kepada Gojek sebagai aksi damai menolak insentif dengan skema Hemat. Informasi yang telah dihimpun voa.co.id...

Ricco Ferdianto: Muda, Berani, Sukses! Mengukir Sejarah di Dunia Bisnis Indonesia

Depok | VoA - Kisah sukses tidak selalu dimulai dari usia tua. Ricco Ferdianto, seorang warga Kota Depok yang masih berusia 32 tahun, telah...
Berita terbaru
Berita Terkait