Jakarta | VoA – Jazirah Leihitu Bersatu secara resmi mendeklarasikan diri dalam acara puncak Deklarasi Pelantikan yang berlangsung meriah di Orchardz Hotel, Jakarta. Acara ini tidak hanya menjadi momen bersejarah bagi Jazirah Leihitu Bersatu, tetapi juga menjadi wadah penting untuk membahas berbagai isu strategis yang krusial bagi perkembangan wilayah tersebut, Minggu (21/07/2024)
Acara ini menampilkan berbagai kegiatan menarik, dengan puncak acara Deklarasi yang menjadi sorotan utama. Selain itu, acara ini juga diwarnai dengan sesi dialog tanya jawab yang interaktif, menghadirkan para narasumber untuk membahas berbagai topik penting. Isu-isu yang dibahas meliputi kemajuan ekonomi, peningkatan kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan, serta potensi dan tantangan dalam sektor kelautan dan perikanan.
Ketua Umum Jazirah Leihitu Bersatu, Murad Malawat, mengatakan bahwa deklarasi ini menjadi tolak ukur awal sebagai motor pemekaran Jazirah Leihitu Bersatu.
“Dorongan penting ini diharapkan bisa membuat daerah otonomi baru terlaksana dengan baik. DPP akan melakukan rapat kerja untuk menghasilkan langkah-langkah yang dapat memperjuangkan pemekaran. Dalam waktu dekat, kami akan mencanangkan program ‘Jazirah Panggil Pulang’ yang akan berisi dialog serta langkah-langkah bersama Bupati untuk menyamakan persepsi mengenai pembentukan daerah otonomi baru,” ucap Murad.
“Siapapun Bupati terpilih harus merekomendasikan bagaimana memulai dari desa-desa menjadi desa definitif untuk memenuhi kuota minimal empat kecamatan agar bisa menjadi kabupaten. Oleh karena itu, DPP akan melaksanakan program nasional untuk menentukan program jangka pendek, menengah, dan panjang,” sambungnya.
H.Ongen Sangaji, anggota DPR RI, juga mengungkapkan harapannya agar mereka yang baru dilantik dapat memberikan kontribusi terbaik untuk Jakarta. “Saya berharap tokoh-tokoh politik dari Jazirah mendukung agar organisasi ini dapat berjalan secara maksimal untuk kepentingan Jazirah,” tandasnya.
Sementara itu, Ibrahim Ruhunusa, anggota DPRD Provinsi dari PAN, menekankan dua hal penting. “Pertama, benahi internal agar solid dan tidak ada konflik untuk negeri. Kedua, cita-cita mulia Jazirah Leihitu Bersatu untuk pemekaran menjadi kabupaten sangat luar biasa,” tuturnya.
Kegiatan tersebut menghadirkan lima narasumber berkompeten di bidangnya masing-masing, yaitu Saadiah Uluputty, S.T., Halimun Saulatu, S.E., M.Si., Ali Slamat, S.E., M.Si., Haerudin Tuarita, dan Ibrahim Ruhunusa. Dalam diskusi tersebut, ditekankan pentingnya tertib administrasi untuk kemajuan wilayah Jazirah Leihitu. (ed/yn)