close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

33.2 C
Jakarta
Jumat, Februari 14, 2025

Muswil ke-3 Pimpinan Wilayah Rifa’iyah Jabodetabek Sukses Terselenggara

spot_img

Jakarta | VoA – Pimpinan Wilayah (PW) Rifa’iyah Jabodetabek baru-baru ini menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-3 di Jakarta Pusat. Acara ini menjadi momen penting bagi organisasi Rifa’iyah dalam memajukan gerakannya dan membentuk kepemimpinan baru untuk masa khidmat 2024-2029.

Muswil ke-3 PW Rifa’iyah Jabodetabek bertujuan membentuk kader-kader baru yang akan menggerakkan roda kepemimpinan organisasi. Agenda utama muswil ini adalah pemilihan Ketua Pimpinan Wilayah dan Ketua Dewan Suro untuk masa khidmat 2024-2029, serta pembentukan jajaran organisasi.

Muswil juga menjadi ajang untuk mencapai mufakat bersama, menumbuhkan rasa kebersamaan, menyatukan perbedaan pendapat, dan melatih kemampuan dalam mengemukakan pendapat.

Dengan mengusung tema “Sinergi Bersama: Membangun Solidaritas dan Ukhuwah Islamiyah dengan Penyegaran dan Visi Rifa’iyah yang Visioner,” muswil kali ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk mempererat hubungan antar anggota serta menyegarkan semangat dalam melaksanakan visi dan misi organisasi yang lebih visioner dan progresif.

Melalui rapat Pleno, Muswil ke-3 ini menetapkan H. Fahrozi Dahlan sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Rifa’iyah Jabodetabek dan Kyai Muhammad Taufieq, S.Pd.I. sebagai Ketua Dewan Suro untuk masa khidmat 2024-2029.

Baca juga:  Fasilitas Internet Gratis Terputus, Warga Ngadu ke Ketua Komisi A

Dengan terpilihnya kepemimpinan baru ini, diharapkan Rifa’iyah Jabodetabek akan semakin berkembang dan maju dalam lima tahun ke depan.

Kyai Muhammad Taufieq, S.Pd.I., sebagai Ketua Dewan Suro, memberikan pesan kepada seluruh pengurus yang terpilih agar memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.

“Jadilah orang yang beruntung dengan mewujudkan hari ini lebih baik dari hari sebelumnya dan jadilah orang-orang yang kuat dalam membawa amanah organisasi. Jadikan Rifa’iyah Jabodetabek semakin maju,” ungkap Kyai Muhammad Taufieq.

Ia juga menekankan pentingnya kerjasama dan merapatkan barisan untuk menjadikan Rifa’iyah Jabodetabek sebagai percontohan bagi Rifa’iyah di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Ketua Umum PP Rifa’iyah, Dr. KH. Mukhlisin Muzarie, M.Ag., mengatakan bahwa tugas organisasi pada hakikatnya adalah tugas agama.

“Tujuan kita adalah meneruskan perjuangan Syaikh Ahmad Rifa’i dalam mengembangkan, membimbing, dan membina umat agar dapat mengamalkan agama Islam dengan baik, seperti yang disebut dalam kitab Syaikh Ahmad Rifa’i: ‘sah iman lan sah ibadah’,” jelasnya.

Baca juga:  Ngopi Bareng untuk Zero Stunting di Depok, Bojongsari Percepat Perubahan Lewat GPS

Mukhlisin Muzarie juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus PW yang terpilih dan siap mengemban amanah selama lima tahun ke depan.

Selama proses Muswil, berbagai kegiatan dilakukan untuk memperkuat solidaritas dan meningkatkan pengetahuan anggota. Diskusi panel dan seminar tentang kepemimpinan serta strategi pengembangan organisasi menjadi bagian dari agenda.

Para peserta aktif berpartisipasi dalam diskusi yang bertujuan untuk menyusun rencana strategis lima tahun ke depan, yang fokus pada pemberdayaan komunitas dan penguatan basis dakwah.

Ketua panitia pelaksana Muswil ke-3, Hasyim Asy’ari, M.Psi.T., berharap bahwa hasil dari musyawarah ini dapat membawa perubahan positif dan memacu semangat baru dalam setiap kegiatan Rifa’iyah di wilayah Jabodetabek.

Dengan kepemimpinan baru, Rifa’iyah Jabodetabek diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam menciptakan program-program inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat. Program pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan sosial menjadi prioritas utama untuk meningkatkan kualitas hidup umat dan memperkuat peran organisasi dalam kehidupan masyarakat.

Baca juga:  Mahfud MD: MK Itu Sudah Menjadi Panggung atau Teater untuk Memperdebatkan Masalah Hukum

“Kami berkomitmen untuk terus bekerja keras dan menghadirkan program-program yang inovatif dan tepat guna, demi kemajuan bersama,” tambah H. Fahrozi Dahlan, Ketua Pimpinan Wilayah terpilih.

Sebagai informasi, Rifa’iyah adalah organisasi sosial kemasyarakatan Islam dengan sejarah panjang di Indonesia. Berawal sebagai gerakan protes pada tahun 1850 yang dipelopori oleh Pahlawan Nasional K.H. Ahmad Rifa’i dari Kendal, Jawa Tengah, gerakan ini tidak hanya berfokus pada dakwah Islam, tetapi juga pada perlawanan sosial. K.H. Ahmad Rifa’i melakukan perlawanan politis melalui penulisan dan pengajaran kitab-kitab Tarajumah, yang menjadi fondasi gerakan Rifa’iyah.

Pada awal Oktober 1991, ulama dan cendekiawan Rifa’iyah berkumpul di Wonosobo dan membentuk Majelis Ulama Rifa’iyah untuk menjembatani lahirnya organisasi resmi. Pada tanggal 25 Desember 1991, di Pondok Pesantren Al-Ishlah, Cirebon, organisasi Rifa’iyah resmi didirikan. Hal ini menandai transformasi gerakan kultural Rifa’iyah menjadi sebuah organisasi yang lebih sistematis dan modern. (ed)

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler

PT. ABINDO Luncurkan Almaz Fried Chicken dengan Misi Sosial dan Ekonomi

Pemalang | VoA - Pada tanggal 14 Juni 2024, PT. ABINDO tidak hanya meluncurkan satu brand baru, tetapi juga membuka peluang baru dan memberikan...

Dampak Kekecewaan Konsumen Terhadap Pembangunan Perumahan PT Rumahku Surgaku Berbuntut Gugatan ke Pengadilan

Tangerang | VoA - Pembangunan perumahan yang dipasarkan oleh PT Rumahku Surgaku melalui PT Fidemarko Maruchi Perkasa menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan konsumen. Ketidakpuasan...

Hemat Menyala Mitra Merana”  Isi Pesan Karangan Bunga yang Dikirim ke Kantor Gojek

Surabaya | VoA - Para mitra pengemudi Gocar mengirimkan karangan bunga kepada Gojek sebagai aksi damai menolak insentif dengan skema Hemat. Informasi yang telah dihimpun voa.co.id...

Nama Budi Leksono Masuk dalam Hasil Pemilu 2024 DPRD Surabaya Dapil 1-5, “Berikut Nama 50 Caleg yang Lolos

Surabaya | VoA- Di DPRD Surabaya Dapil 1, politisi senior PDI Perjuangan Surabaya, Budi Leksono kembali terpilih. Di dapil ini, ia didampingi Tri Didik Adiono atau yang akrab...

Fenomena Sosial Warung Madura Cukup Menarik Dikaji, Polemik Ini Direspon Senator Jatim dan Dinkopdag kota Surabaya

Surabaya | VoA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyatakan tidak pernah melarang warung-warung Madura beroperasi 24 jam. Alasannya karena toko kelontong Madura...

Wali Murid MAN Sidoarjo Ditarik Rp 12 Juta Sambat Lewat Media Sosial

Surabaya | VoA - Salah satu wali murid MAN  Sidoarjo mengeluhkan tingginya biaya yang ditarik bagi siswa baru. Pada tahun ajaran 2024/ 2025. Sekolah...
Berita terbaru
Berita Terkait