close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

30 C
Jakarta
Kamis, Februari 13, 2025

Supian Suri: Penanganan Jalan Lebih Utama Ketimbang Albar

spot_img

Depok | VoA – Kota Depok, salah satu penyangga utama ibu kota, semakin hari semakin terhimpit oleh kompleksitas permasalahan perkotaan. Salah satu keluhan utama yang dirasakan warga setiap hari adalah kemacetan, khususnya di sepanjang Jalan Raya Sawangan.

Jalan yang sempit ini kerap menjadi biang keladi kemacetan parah yang melumpuhkan aktivitas warga, menambah beban kehidupan sehari-hari.

Namun, belakangan ini perhatian masyarakat juga tertuju pada proyek baru di Kecamatan Sawangan-Bojongsari yakni Alun-Alun Barat (Albar), yang diresmikan oleh Wali Kota Depok, Mochammad Idris.

Alun-alun ini diharapkan menjadi pusat rekreasi dan ruang terbuka hijau bagi warga, tetapi kemunculannya justru memicu perdebatan sengit terkait prioritas pembangunan di kota ini.

Baca juga:  Keseruan dan Kebersamaan Ala SWI Depok Warnai Perayaan HUT ke-7

Alun-Alun vs Infrastruktur Jalan, Apa yang Lebih Mendesak?

Di tengah harapan akan hadirnya ruang publik baru, sejumlah warga merasa bahwa fokus pembangunan kota seharusnya diarahkan terlebih dahulu pada perbaikan dan pelebaran jalan, bukan membangun alun-alun. Bakal calon Wali Kota Depok, Supian Suri, turut angkat bicara mengenai polemik ini.

“Alun-alun memang penting sebagai fasilitas publik, tapi yang lebih mendesak adalah memperlebar jalan. Jalan yang lancar akan memudahkan mobilitas warga, dan ini harus menjadi prioritas sebelum pembangunan fasilitas publik lainnya,” ujarnya usai menghadiri  sebuah diskusi kebangsaan bersama Relawan Kristiani Supian Suri (RKS) di Depok, Jumat (20/09/2024).

Supian menegaskan bahwa kebijakan ini selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Depok 2006-2025 yang seharusnya menjadi panduan dalam menentukan langkah pembangunan.

Baca juga:  Standar K3 Diabaikan, Keselamatan Pekerja Proyek INLET Kali Cipinang Depok Terancam

“Prioritasnya adalah jalan, sesuai dengan amanah RPJMD Depok 2006-2025, yang seharusnya menjadi pedoman pembangunan kota,” ungkapnya.

Namun polemik seputar Alun-Alun Barat tidak hanya berkisar pada prioritas pembangunan, tetapi juga menyangkut sengketa lahan yang membayangi proyek tersebut.

Hj. Ida Farida, seorang warga Sawangan, menegaskan melalui laporannya ke Mabes Polri bahwa tanah seluas 91 hektar yang diantaranya menjadi lokasi pembangunan alun-alun masih dalam sengketa.

“Tanah yang kini digunakan untuk Alun-Alun Bojongsari masih menjadi bagian dari perkara hukum yang tengah berjalan,” ujarnya.

Ida juga mengungkapkan keheranannya atas pengesahan pembangunan di lahan yang statusnya belum jelas.

Baca juga:  Ketum DPN Perkasa Soroti Minimnya Sertifikasi Tukang Bangunan

“Saya bingung, kok bisa lahan yang masih disengketakan sudah dianggap menjadi aset Pemkot Depok?” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa dua camat dan lurah setempat telah dipanggil Mabes Polri untuk dimintai keterangan terkait sengketa ini, bahkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Depok juga turut dimintai klarifikasi.

Menanggapi isu sengketa lahan ini, Supian Suri menekankan pentingnya dialog antara pemerintah dan masyarakat.

“Setiap masalah pasti ada solusinya. Pemerintah harus duduk bersama warga, mencari jalan keluar yang adil bagi semua pihak yang terlibat. Meskipun bangunan sudah berdiri, tidak berarti permasalahan hukumnya bisa diabaikan,” tegasnya. (ed)

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler

PT. ABINDO Luncurkan Almaz Fried Chicken dengan Misi Sosial dan Ekonomi

Pemalang | VoA - Pada tanggal 14 Juni 2024, PT. ABINDO tidak hanya meluncurkan satu brand baru, tetapi juga membuka peluang baru dan memberikan...

Dampak Kekecewaan Konsumen Terhadap Pembangunan Perumahan PT Rumahku Surgaku Berbuntut Gugatan ke Pengadilan

Tangerang | VoA - Pembangunan perumahan yang dipasarkan oleh PT Rumahku Surgaku melalui PT Fidemarko Maruchi Perkasa menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan konsumen. Ketidakpuasan...

Hemat Menyala Mitra Merana”  Isi Pesan Karangan Bunga yang Dikirim ke Kantor Gojek

Surabaya | VoA - Para mitra pengemudi Gocar mengirimkan karangan bunga kepada Gojek sebagai aksi damai menolak insentif dengan skema Hemat. Informasi yang telah dihimpun voa.co.id...

Nama Budi Leksono Masuk dalam Hasil Pemilu 2024 DPRD Surabaya Dapil 1-5, “Berikut Nama 50 Caleg yang Lolos

Surabaya | VoA- Di DPRD Surabaya Dapil 1, politisi senior PDI Perjuangan Surabaya, Budi Leksono kembali terpilih. Di dapil ini, ia didampingi Tri Didik Adiono atau yang akrab...

Fenomena Sosial Warung Madura Cukup Menarik Dikaji, Polemik Ini Direspon Senator Jatim dan Dinkopdag kota Surabaya

Surabaya | VoA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyatakan tidak pernah melarang warung-warung Madura beroperasi 24 jam. Alasannya karena toko kelontong Madura...

Wali Murid MAN Sidoarjo Ditarik Rp 12 Juta Sambat Lewat Media Sosial

Surabaya | VoA - Salah satu wali murid MAN  Sidoarjo mengeluhkan tingginya biaya yang ditarik bagi siswa baru. Pada tahun ajaran 2024/ 2025. Sekolah...
Berita terbaru
Berita Terkait