MUBAR | VoA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Muna Barat dari Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) mendesak pemerintah daerah agar segera turun tangan untuk memperbaiki Sekolah Dasar Negeri 4 Tiworo Selatan yang telah menelan korban.
La Ode Harlan Sadia Aleg dari PDI-P mengatakan kondisi SD Negeri 4 Tisel sangat memprihatinkan dan telah menelan korban pada siswa hingga 50jahitan dikaki, olehnya itu dia mendesak pemerintah daerah Muna Barat agar segera turun tangan untuk melakukan perbaikan pada sekolah tersebut.
“Saya minta lembaga pemerintahan segera menindaklanjuti ini. Kalau bisa, coba kita lihat apakah mungkin dialokasikan di perubahan anggaran atau melalui dana BTT dari BPBD. Jika tidak, kita harus pastikan ada alokasi di tahun 2025 karena sekolah ini sudah menelan korban,” kata Harlan Sabtu, (2/11/2024)
Harlan menambahkan, Sesuai aturan 20% dari APBD seharusnya dialokasikan untuk sektor pendidikan namun kerusakan parah pada SD Negeri 4 Tisel yang telah menelan korban menunjukkan adanya ketidakadilan dalam alokasi anggaran pendidikan.
“Saya sangat sedih dan prihatin melihat kondisi sekolah ini. Kok bisa ya? Anggaran pendidikan yang harusnya besar 20% dari APBD kabupaten, provinsi, dan APBN tidak juga menyentuh sekolah ini,” ujarnya.
Menurutnya usulan perbaikan untuk SD Negeri 4 Tiworo Selatan sudah disampaikan dari tahun 2017 namun tidak ada realisasi dari pemerintah daerah dengan alasan perbaikan Dapodik (data pokok pendidikan) menjadi penghambat.
“Sejak tahun 2022, data Dapodik sekolah tersebut sebenarnya sudah memenuhi syarat untuk perbaikan, tetapi tetap tidak ada tindakan konkret hingga tahun 2024 ini”, kesalnya.
Insiden kecelakaan yang melibatkan seorang siswa kelas 4 akibat kerusakan lantai yang retak dan lepas semakin membuat La Ode Harlan bertekad untuk memperjuangkan perbaikan SD Negeri 4 Tiworo Selatan.
“Pemerintah sudah seharusnya hadir dan memberi perhatian sejak tahun 2023 ketika plafon salah satu ruangan kelas ambruk. Beruntung saat itu belum ada proses belajar-mengajar di dalam ruangan tersebut”
Ketua Banteng Muda Indonesia ini, menekankan bahwa SD Negeri 4 Tiworo Selatan seharusnya menjadi prioritas karena lokasinya di daerah yang tertinggal dan terluar.
“Ini seharusnya menjadi indikator penting bagi dinas pendidikan untuk menentukan sekolah-sekolah yang membutuhkan perhatian lebih” pintanya.
Terkait ruang-ruang kelas yang disegel para orang tua siswa La Ode Harlan menganggap itu sesuatu yang wajar karena dia telah melihat ruang kelas tersebut kondisinya sudah memprihatinkan.
” Sekali lagi Pemerintah daerah segera melakukan perbaikan. Kita harus hindari hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi anak-anak kita adalah generasi penerus bangsa”, tegasnya.
(LR)