Depok | VoA – Proyek pembangunan drainase di wilayah Gang Masjid Jami Al-Khoirot, Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok, menuai keluhan dari warga setempat. Proyek yang dikerjakan oleh CV Karya Karya Usaha Bersama dengan nilai kontrak sebesar Rp187.523.033,70 ini didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok. Namun, warga mengeluhkan kualitas pengerjaan yang diduga asal-asalan dan kurangnya pengawasan dari pihak terkait.
“Kami punya hak untuk tahu kenapa proyek ini dibiarkan begitu saja tanpa perhatian serius. Kita butuh drainase yang bisa mencegah banjir, bukan proyek asal jadi,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Selasa (19/11/2024)
Proyek ini diharapkan dapat menjadi solusi terhadap masalah banjir di kawasan tersebut. Namun, pengerjaannya dianggap tidak maksimal. Warga menilai proyek ini belum memberikan manfaat nyata yang sesuai dengan anggaran yang besar.
“Harapan kami sederhana, drainase ini bisa membantu mencegah banjir. Jangan sampai anggaran sebesar ini hanya menghasilkan pekerjaan yang tidak bisa diandalkan,” tambah warga lainnya dengan nada kecewa.
Keluhan serupa juga datang dari salah seorang pekerja proyek yang mengungkapkan kondisi di lapangan.
“Mandor sudah tiga hari belum datang, saya juga belum dikasih uang makan. Konsultan juga belum kelihatan,” kata pekerja tersebut.
Lebih parahnya lagi, ditemukan u-ditch yang retak, yang mengindikasikan material yang digunakan tidak memenuhi standar kualitas. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa pihak pelaksana dan konsultan pengawas tidak menjalankan tanggung jawab mereka dengan maksimal.
Serta minimnya pengawasan dan manajemen proyek menimbulkan kekhawatiran bahwa pembangunan drainase ini tidak akan selesai sesuai target, apalagi dengan kualitas yang memadai.
Warga berharap pemerintah Kota Depok segera turun tangan untuk memastikan proyek ini dikerjakan dengan benar dan transparan.
“Kami ingin ada tindakan tegas dari pihak terkait. Proyek ini menyangkut kepentingan masyarakat banyak, jadi jangan sampai dibiarkan begitu saja,” tegas warga
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pelaksana proyek maupun instansi terkait. Warga berharap suara mereka didengar dan masalah ini segera ditindaklanjuti agar manfaat dari proyek ini benar-benar dirasakan. (ed/qih)