close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

27.3 C
Jakarta
Senin, Desember 2, 2024

IMAC 2025: Sinema Hijau yang Menginspirasi dari Denpasar untuk Dunia

spot_img

Denpasar | VoA – Denpasar kembali menjadi panggung bagi inovasi seni dan aksi sosial dalam ILUNI UI Movie Award Competition (IMAC) 2025, sebuah festival film pendek yang memadukan kekuatan visual dengan pesan berdaya ubah. Dengan mengusung tema Green Diffraction, acara ini sukses menyedot perhatian para sineas muda, pecinta lingkungan, dan masyarakat luas.

Bertempat di Red Room, Gedung Latta Mahosadhi, festival ini tidak hanya menyuguhkan pemutaran karya-karya film pendek terbaik, tetapi juga menciptakan ruang dialog kreatif yang kaya inspirasi. Festival ini menjadi wujud nyata bagaimana seni dapat berkontribusi dalam menyuarakan isu penting, khususnya penghijauan dan keberlanjutan.

Lebih dari Sekadar Film

Dalam sambutannya, Zafira, Festival Director IMAC 2025, menekankan visi besar di balik acara ini.

Baca juga:  Proyek U-Ditch di Tangerang Diduga Bermasalah, Warga Soroti Lemahnya Pengawasan Dinas

“IMAC bukan sekadar festival film, melainkan panggung untuk menyatukan perspektif dan aksi nyata. Kami ingin menunjukkan bahwa seni visual dapat menjadi alat yang ampuh untuk mendorong kesadaran sosial, khususnya terhadap isu lingkungan,” ujar Zafira penuh antusiasme.

Hari pertama IMAC 2025 menyuguhkan rangkaian film pendek yang menyentuh hati dan memancing diskusi mendalam. Beberapa karya yang ditampilkan meliputi:

  • Laut Masih Memakan Daratan (Fiksi) – Kisah tentang perjuangan melawan dampak abrasi.
  • Ojek Lusi (Dokumenter) – Menelusuri kehidupan para ojek lumpur Sidoarjo.
  • Unbalanced Corner, Unfinished Book (Fiksi) – Mengangkat tema identitas dan kehilangan.
  • Mother of The Sea (Dokumenter) – Ode kepada perempuan-perempuan penjaga laut.
  • Kala Rau: When the Sun Got Eaten (Fiksi) – Cerita penuh simbolisme tentang mitos dan krisis.
Baca juga:  Pemkot Depok dan Voksi UI Bersinergi Menuju Kota Kreatif Dunia

Setiap karya memberikan pengalaman sinematik yang menggugah, sekaligus menyampaikan pesan penting tentang isu lingkungan, budaya, dan identitas.

Diskusi yang Menginspirasi

Diskusi setelah pemutaran film dipandu oleh sineas ternama Yosep Anggi Noen. Dalam sesi ini, Yosep membagikan wawasan tentang peran film sebagai alat komunikasi sosial yang kuat.

“Film tidak hanya hiburan; ia adalah cermin dari kegelisahan sosial dan lingkungan. Dengan riset yang mendalam, film pendek bisa menjadi alat advokasi yang sangat efektif,” ungkapnya.

Yosep juga berbagi kiat-kiat kreatif, mendorong para peserta untuk lebih berani menyuarakan isu penting melalui karya mereka.

Baca juga:  Bambang Sutopo: Satu pohon hari ini, sejuta manfaat untuk masa depan. Depok hijau, Indonesia lestari

Lebih dari Sekadar Festival

IMAC 2025 juga memperkenalkan berbagai inisiatif menarik, seperti IMAC Film Camp, kompetisi film pendek, dan roadshow ke berbagai kota di Indonesia. Dengan misi menginspirasi generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa, IMAC ingin menanamkan kesadaran akan pentingnya seni sebagai medium perubahan.

Melalui program-programnya, IMAC 2025 berhasil menciptakan ekosistem yang menggabungkan seni, kreativitas, dan aksi nyata demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Festival ini membuktikan bahwa kekuatan film pendek tidak hanya ada pada durasi singkatnya, tetapi juga pada dampak panjang yang dapat ditinggalkan. (ed)

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler

Hemat Menyala Mitra Merana”  Isi Pesan Karangan Bunga yang Dikirim ke Kantor Gojek

Surabaya | VoA - Para mitra pengemudi Gocar mengirimkan karangan bunga kepada Gojek sebagai aksi damai menolak insentif dengan skema Hemat. Informasi yang telah dihimpun voa.co.id...

Dampak Kekecewaan Konsumen Terhadap Pembangunan Perumahan PT Rumahku Surgaku Berbuntut Gugatan ke Pengadilan

Tangerang | VoA - Pembangunan perumahan yang dipasarkan oleh PT Rumahku Surgaku melalui PT Fidemarko Maruchi Perkasa menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan konsumen. Ketidakpuasan...

PT. ABINDO Luncurkan Almaz Fried Chicken dengan Misi Sosial dan Ekonomi

Pemalang | VoA - Pada tanggal 14 Juni 2024, PT. ABINDO tidak hanya meluncurkan satu brand baru, tetapi juga membuka peluang baru dan memberikan...

Seduluran Abdi Dalem Eyang Joko Dolog serta KPJ dan Warga RW 02 Kompak Bagi Takjil On the Road

Surabaya | VoA - Moment Ramadan tahunan ini selalu dimanfaatkan Kelompok Pemusik Jalanan (KPJ) kota Surabaya untuk berbagi takjil dan buka bersama baik On the...

Fenomena Sosial Warung Madura Cukup Menarik Dikaji, Polemik Ini Direspon Senator Jatim dan Dinkopdag kota Surabaya

Surabaya | VoA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyatakan tidak pernah melarang warung-warung Madura beroperasi 24 jam. Alasannya karena toko kelontong Madura...

Pengamat Sepak Bola ASEAN Sebut Kritik Towel Salah Alamat

Surabaya | VoA - Pengamat sepak bola Asean Saleh Ismail Mukadar ikut meramaikan laga Timnas Indonesia. Ia mengatakan sebenarnya yang melakukan kritik terhadap Timnas...
Berita terbaru
Berita Terkait