close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

27.8 C
Jakarta
Sabtu, Desember 14, 2024

Prabowo Hianati Janji, Guru Swasta Semakin Terpuruk

spot_img

Jakarta | VoA – Kebijakan kenaikan tunjangan kesejahteraan sebesar Rp 2 juta yang hanya diberikan kepada guru di bawah naungan Dinas Pendidikan menuai kritik pedas dari kalangan guru swasta dan guru di bawah Kementerian Agama (Kemenag).

Forum Guru Sertifikasi Nasional Indonesia (FGSNI) menyebut keputusan ini sebagai bentuk pengkhianatan terhadap janji pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh guru tanpa diskriminasi, Jumat (29/11/2024).

Ketua Umum FGSNI, Agus Mukhtar, menyampaikan kekecewaannya terhadap pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto.

“Beliau pernah berjanji memperjuangkan kesejahteraan semua guru. Namun faktanya, kebijakan ini hanya berpihak pada satu golongan. Guru swasta dan guru Kemenag tidak merasakan dampak positifnya,” ujar Agus dengan nada kecewa.

Baca juga:  SELAMAT Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka Resmi Menjadi Presiden Dan Wakil Presiden

Diskriminasi dalam Pendidikan

Kebijakan kenaikan tunjangan kesejahteraan yang hanya berlaku untuk guru di bawah Dinas Pendidikan membuat guru swasta dan Kemenag merasa semakin termarjinalkan. Guru swasta yang telah melalui proses inpassing hanya dijanjikan kenaikan bertahap sesuai golongan, tanpa tambahan tunjangan langsung seperti yang diterima rekan-rekan mereka di Dinas Pendidikan.

“Ini jelas diskriminasi. Kami sama-sama mendidik generasi bangsa, tetapi perlakuan yang kami terima berbeda. Sulitnya akses PPPK dan tidak adanya tambahan tunjangan membuat kami semakin tertinggal,” kata Agus.

FGSNI juga menyoroti kurangnya perhatian pemerintah terhadap guru Kemenag, yang datanya disebut belum diusulkan sehingga mereka tidak mendapat tunjangan kesejahteraan sebesar Rp 2 juta tersebut.

Baca juga:  Nama Baiknya Difitnah, Hamzah Lapor ke Polres Depok

Janji yang Tak Terpenuhi

Pada Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024 di Velodrome Jakarta International, Presiden Prabowo hadir bersama sejumlah menteri. Namun, kehadirannya justru memicu kekecewaan mendalam dari para guru yang merasa janji-janji kampanyenya hanya sebatas retorika.

“Pak Presiden harus menjelaskan kenapa kenaikan tunjangan kesejahteraan ini tidak mencakup kami semua. Janji yang tak dipenuhi ini membuat kami merasa dikhianati,” tegas Agus.

Rencana Aksi Besar-Besaran

Merasa tidak ada kejelasan dari pemerintah, FGSNI merencanakan aksi besar-besaran di Jakarta. Ribuan guru dari berbagai daerah akan turun ke jalan untuk menuntut keadilan.

Baca juga:  Heboh! Dana Desa Rp 493 Juta Hanya untuk Urugan Tanah Taman Wisata?

“Kami akan terus memperjuangkan hak kami. Kesejahteraan guru adalah tanggung jawab negara, bukan hanya instansi tertentu,” tambah Agus.

FGSNI juga mengingatkan bahwa ketimpangan kesejahteraan antara guru Dinas, Kemenag, dan swasta dapat berdampak buruk pada kualitas pendidikan nasional. Jika diskriminasi ini terus dibiarkan, motivasi guru dalam menjalankan tugas mulia mereka bisa tergerus.

“Presiden Prabowo dan jajarannya kini menghadapi tekanan besar untuk segera memperbaiki kebijakan ini. Guru, sebagai pilar utama pendidikan, menuntut tindakan nyata, bukan hanya janji manis di atas panggung,” pungkas Agus.(Herman)

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler

PT. ABINDO Luncurkan Almaz Fried Chicken dengan Misi Sosial dan Ekonomi

Pemalang | VoA - Pada tanggal 14 Juni 2024, PT. ABINDO tidak hanya meluncurkan satu brand baru, tetapi juga membuka peluang baru dan memberikan...

Hemat Menyala Mitra Merana”  Isi Pesan Karangan Bunga yang Dikirim ke Kantor Gojek

Surabaya | VoA - Para mitra pengemudi Gocar mengirimkan karangan bunga kepada Gojek sebagai aksi damai menolak insentif dengan skema Hemat. Informasi yang telah dihimpun voa.co.id...

Dampak Kekecewaan Konsumen Terhadap Pembangunan Perumahan PT Rumahku Surgaku Berbuntut Gugatan ke Pengadilan

Tangerang | VoA - Pembangunan perumahan yang dipasarkan oleh PT Rumahku Surgaku melalui PT Fidemarko Maruchi Perkasa menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan konsumen. Ketidakpuasan...

Fenomena Sosial Warung Madura Cukup Menarik Dikaji, Polemik Ini Direspon Senator Jatim dan Dinkopdag kota Surabaya

Surabaya | VoA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyatakan tidak pernah melarang warung-warung Madura beroperasi 24 jam. Alasannya karena toko kelontong Madura...

Seduluran Abdi Dalem Eyang Joko Dolog serta KPJ dan Warga RW 02 Kompak Bagi Takjil On the Road

Surabaya | VoA - Moment Ramadan tahunan ini selalu dimanfaatkan Kelompok Pemusik Jalanan (KPJ) kota Surabaya untuk berbagi takjil dan buka bersama baik On the...

Nama Budi Leksono Masuk dalam Hasil Pemilu 2024 DPRD Surabaya Dapil 1-5, “Berikut Nama 50 Caleg yang Lolos

Surabaya | VoA- Di DPRD Surabaya Dapil 1, politisi senior PDI Perjuangan Surabaya, Budi Leksono kembali terpilih. Di dapil ini, ia didampingi Tri Didik Adiono atau yang akrab...
Berita terbaru
Berita Terkait