Cibinong | VoA – Dalam rangkaian acara Rencana Kerja (Renja) DPRD Kota Depok Tahun 2026 yang berlangsung pada 3 hingga 5 Februari 2025, anggota dewan menegaskan komitmen mereka untuk menghadirkan perubahan nyata bagi masyarakat. Agenda tahunan ini bukan sekadar formalitas, melainkan refleksi atas tekad kuat dalam menyelesaikan berbagai tantangan kota yang semakin kompleks.
“Momentum ini bukan hanya sekadar agenda rutin, tetapi juga wujud komitmen kita untuk membawa perubahan nyata bagi masyarakat Kota Depok,” ujar anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), H. Bambang Sutopo (HBS), Rabu (5/2/2025).
Fokus pada Tiga Prinsip Utama
Dalam kesempatan tersebut, HBS menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi Kota Depok, seperti pertumbuhan penduduk yang pesat, kebutuhan infrastruktur yang mendesak, perubahan iklim, serta tuntutan masyarakat akan pelayanan publik yang lebih cepat, efisien, dan transparan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Renja DPRD Kota Depok 2026 berfokus pada tiga prinsip utama:
- Pembangunan Berkelanjutan yang Berorientasi pada Kesejahteraan Rakyat
HBS menegaskan bahwa setiap langkah pembangunan harus berpihak pada keberlanjutan, tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga menjaga keseimbangan lingkungan dan keadilan sosial.
“Kita ingin membangun kota yang tidak hanya indah secara fisik, tetapi juga sehat secara ekologi dan berdaya secara sosial,” ujarnya. - Inovasi Tata Kelola Pemerintahan untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik
Menurut HBS, birokrasi yang lambat bukanlah pilihan. Inovasi dalam pelayanan publik menjadi kunci untuk membangun kepercayaan masyarakat.
“Mari kita dorong transformasi digital dalam pelayanan, transparansi anggaran, dan penguatan pengawasan agar setiap rupiah yang dikelola benar-benar bermanfaat bagi rakyat,” tuturnya. - Partisipasi Aktif Masyarakat sebagai Fondasi Kebijakan Publik
HBS menekankan bahwa kebijakan publik harus berbasis pada aspirasi rakyat. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan menjadi hal yang krusial.
“Renja ini harus menjadi ruang dialog, tidak hanya di antara anggota DPRD, tetapi juga melibatkan masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan kelompok strategis lainnya,” ucapnya.
Komitmen Nyata dalam Setiap Program
HBS menegaskan bahwa Renja ini bukan sekadar dokumen perencanaan, melainkan komitmen nyata yang dituangkan dalam bentuk program dan kebijakan konkret. Setiap kebijakan dan anggaran yang disusun dalam Renja 2026 bertujuan untuk memberikan manfaat langsung bagi masyarakat di berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pelayanan publik lainnya.

“Dengan semangat kolaborasi, integritas, dan kerja nyata, DPRD Kota Depok bertekad menjadikan Renja 2026 sebagai langkah konkret menuju masa depan Kota Depok yang lebih baik, berkelanjutan, dan berpihak pada rakyat,” pungkas HBS.
Dengan komitmen yang kuat dan arah kebijakan yang jelas, diharapkan Renja 2026 dapat menjadi pijakan bagi kemajuan Kota Depok menuju kota yang lebih modern, inklusif, dan berdaya saing tinggi. (ed)