Depok | VoA – Komitmen DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Depok dalam mendongkrak ekonomi rakyat bukan sekadar janji politik. Melalui program bantuan permodalan yang digerakkan dari dana internal partai, PPP Depok aktif menyasar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di berbagai pelosok kota.
Yang menarik, Ketua DPC PPP Kota Depok, Mazhab HM, bahkan turun langsung ke lapangan. Dalam kunjungannya ke salah satu UMKM binaan di kawasan Parung Bingung, Pancoran Mas, Mazhab ingin memastikan program ini betul-betul menyentuh kebutuhan riil pelaku usaha.
“Saya datang langsung ke pelaku UMKM yang sudah menerima bantuan permodalan dari DPC PPP. Ini bukan seremonial, tapi bentuk nyata dukungan agar usaha mereka bisa berkembang maksimal,” kata Mazhab, Rabu (25/6/2025).
UMKM yang dikunjungi Mazhab adalah pelaku usaha kuliner yang memproduksi roti bakar dan roti kukus aneka rasa, salah satu segmen yang punya pasar luas di Depok.
Modal Nyata, Bukan Janji
Program ini mulai digulirkan sejak Mei 2025 dengan target menyasar 500 UMKM hingga tahun 2028, masing-masing mendapat suntikan dana sebesar Rp 1 juta per unit usaha. Hingga saat ini, sudah ada 33 UMKM yang menerima manfaat program, terdiri dari 16 UMKM di tahap pertama dan 17 UMK M di tahap kedua.
Namun yang membedakan program ini dari lainnya adalah sumber dananya.
“Kami tidak menunggu dana APBD. Semua bantuan berasal dari internal partai dan kontribusi pribadi kader PPP. Ini bentuk keseriusan kami hadir langsung di tengah masyarakat,” tegas Mazhab.
UMKM sebagai Pilar Ekonomi Kerakyatan
Mazhab menegaskan, PPP Depok menjadikan pemberdayaan UMKM sebagai program unggulan. Partai berlambang Ka’bah ini melihat UMKM sebagai tonggak utama ekonomi kerakyatan, yang wajib mendapatkan perhatian serius dari semua pihak.
“UMKM adalah tonggak ekonomi rakyat. Sudah semestinya kita bantu dari hulu ke hilir—baik permodalan maupun pendampingan usahanya,” tegasnya.
Mazhab yang sudah tujuh periode menjadi anggota DPRD Kota Depok ini berharap program tersebut juga mampu menjadi solusi untuk menekan angka pengangguran dan menciptakan kemandirian ekonomi di kalangan masyarakat bawah, terutama pasca-pandemi dan gejolak ekonomi global. (ed)