Kabupaten Bogor | VoA – Aktivitas pendakian Gunung Salak ditutup sementara mulai 15 Desember 2023. Pengumuman ini tercantum dalam Surat Edaran Nomor SE.4772/T.14/TU/KSA.3.1/12/2023 yang dirilis pada 8 Desember 2023 oleh Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Dalam surat edaran itu disebutkan, penutupan sementara ini sebagai upaya pemulihan ekosistem hutan di sepanjang jalur pendakian Gunung Salak.
Namun, belum ditentukan kapan pendakian akan dibuka. Balai TNGHS hanya menyatakan, pendakian bisa dibuka kembali setelah kondisi memungkinkan.
Keputusan ini juga dikeluarkan mengingat Bogor saat ini sudah memasuki musim hujan.
Balai TNGHS meminta kebijakan tersebut ditaati oleh para pendaki maupun unsur masyarakat lainnya, demi keselamatan dan kenyamanan.
Gunung Salak merupakan gunung api strato tipe A. Puncak tertinggi (Puncak Salak I) menurut Hartmann (1938) adalah puncak berusia tertua. Puncak Salak II berketinggian 2.180 m dpl. dianggap yang tertua kedua. Selanjutnya muncul Puncak Sumbul dengan ketinggian 1.926 m dpl.
Terdapat sejumlah kawah aktif yang tidak berada di puncak. Kawah terbesar, Kawah Ratu, merupakan kawah termuda. Kawah Cikuluwung Putri dan Kawah Hirup merupakan bagian dari sistem Kawah Ratu.
Semenjak tahun 1600-an tercatat terjadi beberapa kali letusan, di antaranya rangkaian letusan antara 1668-1699, 1780, 1902-1903, dan 1935. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1938, berupa erupsi freatik yang terjadi di Kawah Cikuluwung Putri. Menurut catatan PVMBG, erupsi terbesar pernah terjadi pada tahun 1699, yang bersifat erupsi magmatis dan bersifat merusak, catatan korban tidak diketahui.(an)