close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

27.9 C
Jakarta
Selasa, Oktober 15, 2024

Musim Hujan, Dinkes Pemalang Imbau Waspada DBD

spot_img

Pemalang | VoA – Dengan intensitas curah hujan yang tinggi, masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti, penyebar penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Kabar terbaru dari Dusun Keboijo Kelurahan Petarukan mengindikasikan kasus DBD, yang memicu respons cepat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang.

Dalam upaya memutus rantai penyebaran DBD, Dinas Kesehatan bersama Puskesmas dan Kelurahan setempat, bersinergi dengan stakeholder lainnya, melaksanakan tindakan pengasapan (fogging) di rumah dan pekarangan di RW 11 dusun tersebut. Ketua RT 07/11 Keboijo, Hasan Mukminin, menyampaikan bahwa setelah fogging, akan diadakan gerakan 3M bersama warga, melibatkan Menguras, Menutup, dan Mengubur sebagai langkah pencegahan.

Baca juga:  Mayjen TNI Rafael Raih Penghargaan Prapanca Award

Musim penghujan pada awal tahun 2024 menandai meningkatnya kasus DBD, seperti yang diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, Aris Gunarto. Pada tahun 2023, terdapat sekitar 100 kasus DBD di Kabupaten Pemalang, sementara tahun 2024, dari Januari hingga awal Februari, sudah tercatat 5 laporan kasus. Wilayah Kecamatan Petarukan dan Kecamatan Watukumpul menjadi sorotan dengan tindakan fogging yang telah dilakukan.

Baca juga:  Acara Kegiatan "Sinergitas dan Having Fun Pemerintah Kabupaten Pemalang dengan Stakeholder dan Insan Pers"

Aris Gunarto menekankan pentingnya edukasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan prinsip 3M. Menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air adalah tindakan efektif untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti. Fokus pada fogging saja tidak cukup, karena hanya nyamuk dewasa yang mati, sedangkan jentik-jentik masih berpotensi berkembang menjadi nyamuk dewasa.

Menanggapi pertanyaan mengenai pelaporan kasus DBD, Aris Gunarto menjelaskan bahwa melalui tenaga surveilans di puskesmas, masyarakat diharapkan segera melaporkan gejala demam berdarah. Tim penyelidikan epidemiologi (PE) akan melakukan tindakan lanjutan, termasuk penanganan dan pengobatan pada penderita yang terduga. Kasus DBD harus ditangani dengan serius, karena dapat berdampak fatal dan memicu penyebaran yang luas jika tidak segera diatasi.

Baca juga:  Rumah Sakit Tipe B Biasanya Dilengkapi Dengan Alat Pemindaian Seperti CT Scan, MRI, atau Pemindai Ultrasonik

Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan upaya pencegahan dan penanggulangan DBD dapat berjalan efektif, menjaga kesehatan bersama, dan menciptakan lingkungan yang aman dari ancaman nyamuk penyebab DBD. Semua pihak perlu berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melaksanakan tindakan pencegahan untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif. (Eko B Art)

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler

Hemat Menyala Mitra Merana”  Isi Pesan Karangan Bunga yang Dikirim ke Kantor Gojek

Surabaya | VoA - Para mitra pengemudi Gocar mengirimkan karangan bunga kepada Gojek sebagai aksi damai menolak insentif dengan skema Hemat. Informasi yang telah dihimpun voa.co.id...

Seduluran Abdi Dalem Eyang Joko Dolog serta KPJ dan Warga RW 02 Kompak Bagi Takjil On the Road

Surabaya | VoA - Moment Ramadan tahunan ini selalu dimanfaatkan Kelompok Pemusik Jalanan (KPJ) kota Surabaya untuk berbagi takjil dan buka bersama baik On the...

Dampak Kekecewaan Konsumen Terhadap Pembangunan Perumahan PT Rumahku Surgaku Berbuntut Gugatan ke Pengadilan

Tangerang | VoA - Pembangunan perumahan yang dipasarkan oleh PT Rumahku Surgaku melalui PT Fidemarko Maruchi Perkasa menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan konsumen. Ketidakpuasan...

Fenomena Sosial Warung Madura Cukup Menarik Dikaji, Polemik Ini Direspon Senator Jatim dan Dinkopdag kota Surabaya

Surabaya | VoA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyatakan tidak pernah melarang warung-warung Madura beroperasi 24 jam. Alasannya karena toko kelontong Madura...

Pengamat Sepak Bola ASEAN Sebut Kritik Towel Salah Alamat

Surabaya | VoA - Pengamat sepak bola Asean Saleh Ismail Mukadar ikut meramaikan laga Timnas Indonesia. Ia mengatakan sebenarnya yang melakukan kritik terhadap Timnas...

Tahanan Kasus Tipu Gelap Polsek Dukuh Pakis Kabur, Empat Polisi Diperiksa Propam Polrestabes Surabaya

Surabaya | VoA - Saat kepolisian sibuk mengamankan arus mudik dan arus balik lebaran 2024, seorang tahanan Polsek Dukuh Pakis kabur pada Jumat (12/04/2024)...
Berita terbaru
Berita Terkait