Pemalang | VoA – Dengan intensitas curah hujan yang tinggi, masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti, penyebar penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Kabar terbaru dari Dusun Keboijo Kelurahan Petarukan mengindikasikan kasus DBD, yang memicu respons cepat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang.
Dalam upaya memutus rantai penyebaran DBD, Dinas Kesehatan bersama Puskesmas dan Kelurahan setempat, bersinergi dengan stakeholder lainnya, melaksanakan tindakan pengasapan (fogging) di rumah dan pekarangan di RW 11 dusun tersebut. Ketua RT 07/11 Keboijo, Hasan Mukminin, menyampaikan bahwa setelah fogging, akan diadakan gerakan 3M bersama warga, melibatkan Menguras, Menutup, dan Mengubur sebagai langkah pencegahan.
Musim penghujan pada awal tahun 2024 menandai meningkatnya kasus DBD, seperti yang diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, Aris Gunarto. Pada tahun 2023, terdapat sekitar 100 kasus DBD di Kabupaten Pemalang, sementara tahun 2024, dari Januari hingga awal Februari, sudah tercatat 5 laporan kasus. Wilayah Kecamatan Petarukan dan Kecamatan Watukumpul menjadi sorotan dengan tindakan fogging yang telah dilakukan.
Aris Gunarto menekankan pentingnya edukasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan prinsip 3M. Menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air adalah tindakan efektif untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti. Fokus pada fogging saja tidak cukup, karena hanya nyamuk dewasa yang mati, sedangkan jentik-jentik masih berpotensi berkembang menjadi nyamuk dewasa.
Menanggapi pertanyaan mengenai pelaporan kasus DBD, Aris Gunarto menjelaskan bahwa melalui tenaga surveilans di puskesmas, masyarakat diharapkan segera melaporkan gejala demam berdarah. Tim penyelidikan epidemiologi (PE) akan melakukan tindakan lanjutan, termasuk penanganan dan pengobatan pada penderita yang terduga. Kasus DBD harus ditangani dengan serius, karena dapat berdampak fatal dan memicu penyebaran yang luas jika tidak segera diatasi.
Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan upaya pencegahan dan penanggulangan DBD dapat berjalan efektif, menjaga kesehatan bersama, dan menciptakan lingkungan yang aman dari ancaman nyamuk penyebab DBD. Semua pihak perlu berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melaksanakan tindakan pencegahan untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif. (Eko B Art)