Pemalang | VoA – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang, Ismun Hadiyo mengemukakan, pemberian bantuan seragam sekolah bertujuan untuk meningkatkan angka harapan sekolah, dan menekan angka putus sekolah di Kabupaten Pemalang.
“Untuk sasaran pelaksanaan kegiatan adalah siswa-siswi SD dan SMP dengan ketentuan siswa yang tidak mampu, yang tercatat pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” ujar Ismun Hadiyo saat acara penyerahan bantuan seragam sekolah bagi siswa-siswi SD dan SMP kurang mampu di Kabupaten Pemalang. Penyerahan secara simbolis dilakukan di halaman SMPN 3 Pemalang, Kamis (12/9/2024).
Ismun Hadiyo juga mengungkapkan bahwa,terkait jumlah ada 2902 set seragam OSIS Merah Putih dan seragam Pramuka untuk siswa jenjang SD. Kemudian 4482 seragam OSIS Putih Biru dan seragam Pramuka untuk siswa jenjang SMP.
“Hari ini juga diserahkan hadiah lomba Karnaval Pembangunan Kabupaten Pemalang, yang diadakan beberapa waktu lalu dalam rangka peringatan HUT ke-79 RI,” sambungnya.
Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Pemalang, Kepala Dindikbud, Dinsos, Diskominfo, DLH Kabupaten Pemalang, Camat Pemalang, Kepala Sekolah SMP, SD, dan Ketua KWK se-Kabupaten Pemalang.
Bupati Pemalang, Mansur Hidayat dalam acara tersebut menceritakan kisah dirinya yang pernah mengalami memiliki seragam sekolah yang sudah tidak layak pakai.
“Dulu dari kelas 1 sampai 3 ya bajunya satu, celananya sampai bolong. Kita tidak ingin pengalaman kita dahulu akan dirasakan oleh anak-anak kita. Karena itu, sekarang saya berkeinginan dilaksanakan program-program yang seperti ini (pemberian bantuan seragam sekolah),” ungkap Mansur Hidayat.
“Ini rasa empati kita, bahwa kami tidak ingin ada anak yang tidak bisa sekolah gara-gara tidak punya seragam sekolah atau bajunya jelek, mereka minder dengan yang lain,” lanjutnya.
“Saya ingin mereka punya semangat untuk sekolah, kita ingin bahwa bagaimana kesusahan yang dialami masyarakat jangan sampai menyebabkan tidak sekolah, gara-gara tidak bisa membeli buku, baju atau yang lain,” lanjutnya lagi.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Mansur bahkan menyinggung pula soal dirinya yang masih sering mendapat laporan soal sekolah yang menjual buku LKS.
“Kaitan dengan LKS, saya sering dapat laporan, kok masih ada yang jual LKS. Mulai tahun depan masalah LKS kita biayai saja kalau memang dibutuhkan, jangan dibebankan kepada orang tua murid,” tutur Mansur.
“Terpenting anak-anak di Pemalang harus sekolah, dan harus kolaborasi orang tua dengan muridnya, kita sebagai insan pendidik, guru, kepala sekolah dan semua jajaran yang ada di lingkungan sekolah harus memastikan anak-anak kita, tidak ada yang putus sekolah,” tegas Mansur Hidayat.
“Tidak ada anak yang tidak sekolah, khususnya sekolah SD, SMP ataupun SMA, itu adalah tanggung jawab kita, empati kita, rasa kepedulian kita terhadap sesama,” pungkasnya.
(Eko B Art).