close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

26.7 C
Jakarta
Sabtu, Februari 15, 2025

Peresmian TPST Surajaya, Solusi Berkelanjutan Penanganan Sampah di Pemalang

spot_img

Pemalang | VoA – Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Surajaya di Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, resmi dioperasikan, Selasa (24/9/2024).

Peresmian TPST ini dihadiri oleh Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, yang menekankan pentingnya inovasi dan pengelolaan berkelanjutan dalam penanganan sampah di wilayah tersebut.

Dalam sambutannya, Bupati Mansur Hidayat menyampaikan bahwa Kabupaten Pemalang bisa mencontoh praktik pengelolaan sampah dari daerah lain yang sudah lebih dulu berhasil.

“Tentu ke depan akan ada pengembangan-pengembangan untuk inovasi dalam penanganan sampah,” ujarnya.

Baca juga:  Bupati Pemalang Hadiri Acara Kegiatan Bimbingan Manasik Jemaah Haji Reguler Tahun 2024

Dia juga menegaskan bahwa PT Aneka Usaha beserta jajaran telah ditugaskan untuk mengelola TPST Surajaya secara profesional.

Mansur Hidayat menyoroti tantangan yang sering kali muncul terkait sampah. Menurutnya, masalah sampah harus ditangani dengan semangat dan keikhlasan, karena di masyarakat, sampah sering kali diidentikkan dengan sesuatu yang kotor, bau, dan tidak bermanfaat.

“Namun, tugas kita adalah bagaimana mengelola sampah agar tidak bau dan bisa dimanfaatkan kembali oleh manusia,” jelasnya.

Baca juga:  Keberhasilan Penyelenggaraan KLA Tahun 2024 Bisa Menjadi Penunjang Indikator Tumbuhnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Pemalang

Ia juga menyampaikan  bahwa kondisi di Negara lain, lahan untuk mengelola sampah tidak banyak, berbeda kalau di Indonesia masih banyak tanah kosong dan masih banyak lahan yang agak jauh dari pemukiman dan perkampungan.

“Maka dari itu dengan diresmikannya TPST Surajaya ini bisa bermanfaat secara kesinambungan serta berkelanjutan, ataupun masyarakat kedepannya tidak usah membayar retribusi sampah, malah justru kalau bisa masyarakat itu datang ke sini bawa sampah kita bayar,” tandasnya.

Mansur Hidayat juga mengungkapkan bahwa di Kabupaten Pemalang sudah mulai banyak desa desa yang ada TPST untuk mengelola sampah dengan baik, seperti desa Pedurungan, Bojong-nangka, Penggarit, Susukan, Randudongkal dan juga desa Banyumudal.

Baca juga:  DPC KSPSI 1973 Asahan Instruksikan Seluruh PUK SPPP Kawal Penetapan Upah Minimum Pekerja

Selanjutnya dengan adanya TPST yang sudah ada, harus dikelola terus jangan sampai mangkrak.

“TPST Surajaya ini dibangun untuk menyelesaikan permasalahan di kota
Pemalang, sebab nanti kedepannya masing-masing Desa di Kabupaten Pemalang bisa menyelesaikan permasalahan sampah di tingkat masing-masing desa”, pungkas Mansur Hidayat. (Eko B Art).

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler

PT. ABINDO Luncurkan Almaz Fried Chicken dengan Misi Sosial dan Ekonomi

Pemalang | VoA - Pada tanggal 14 Juni 2024, PT. ABINDO tidak hanya meluncurkan satu brand baru, tetapi juga membuka peluang baru dan memberikan...

Dampak Kekecewaan Konsumen Terhadap Pembangunan Perumahan PT Rumahku Surgaku Berbuntut Gugatan ke Pengadilan

Tangerang | VoA - Pembangunan perumahan yang dipasarkan oleh PT Rumahku Surgaku melalui PT Fidemarko Maruchi Perkasa menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan konsumen. Ketidakpuasan...

Hemat Menyala Mitra Merana”  Isi Pesan Karangan Bunga yang Dikirim ke Kantor Gojek

Surabaya | VoA - Para mitra pengemudi Gocar mengirimkan karangan bunga kepada Gojek sebagai aksi damai menolak insentif dengan skema Hemat. Informasi yang telah dihimpun voa.co.id...

Nama Budi Leksono Masuk dalam Hasil Pemilu 2024 DPRD Surabaya Dapil 1-5, “Berikut Nama 50 Caleg yang Lolos

Surabaya | VoA- Di DPRD Surabaya Dapil 1, politisi senior PDI Perjuangan Surabaya, Budi Leksono kembali terpilih. Di dapil ini, ia didampingi Tri Didik Adiono atau yang akrab...

Fenomena Sosial Warung Madura Cukup Menarik Dikaji, Polemik Ini Direspon Senator Jatim dan Dinkopdag kota Surabaya

Surabaya | VoA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyatakan tidak pernah melarang warung-warung Madura beroperasi 24 jam. Alasannya karena toko kelontong Madura...

Wali Murid MAN Sidoarjo Ditarik Rp 12 Juta Sambat Lewat Media Sosial

Surabaya | VoA - Salah satu wali murid MAN  Sidoarjo mengeluhkan tingginya biaya yang ditarik bagi siswa baru. Pada tahun ajaran 2024/ 2025. Sekolah...
Berita terbaru
Berita Terkait