Wonosobo | VoA – Ketua Pasukan Adat Nusantara Indonesia (PANI) Jawa Tengah, Ratu Bagus Suryono Mertakusuma, mengajak generasi muda untuk aktif melestarikan budaya Nusantara.
Ajakan tersebut disampaikan dalam acara Juguran Budaya dan Creative Fest Desa Plobangan 2024, yang berlangsung pada 5-8 Desember 2024. Acara ini menjadi momentum penting untuk menjaga warisan tradisi di tengah gempuran budaya asing.
Dalam pidatonya, Ratu Bagus menegaskan bahwa pelestarian budaya merupakan tanggung jawab semua generasi, terutama anak muda.
“Kita harus bangga dengan budaya Nusantara. Nguri-uri budaya tidak hanya untuk menjaga tradisi, tetapi juga sebagai identitas bangsa di era globalisasi,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kegiatan budaya seperti Juguran Budaya sebagai sarana memperkenalkan kekayaan tradisi lokal kepada dunia.
Acara yang digelar oleh Wonosobo Creative City Network (WCCN) ini menghadirkan berbagai kegiatan, seperti ziarah ke Makam Ki Ageng Wonosobo, pameran UMKM, dan sarasehan budaya.
Kehadiran tokoh-tokoh besar seperti DYMM Tuanku Muhammad Zumadilla Narukaya PH.D Al Haj dari Kerajaan Aceh Darussalam dan YM RB Abi Munawir Al Madani Mertakusuma, Pangeran Ratu Jayakarta IX, semakin memperkuat pesan pentingnya pelestarian budaya.
Ketua WCCN, Khaerul Umam, juga mengapresiasi peran generasi muda dalam menyukseskan acara ini.
“Anak muda memiliki energi dan kreativitas yang besar untuk melestarikan budaya. Kami berharap acara seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi mereka,” ujar Khaerul.
Ia menambahkan bahwa Wonosobo memiliki potensi besar untuk menjadi pusat budaya Nusantara.
Selain itu, Trah Siliwangi dan DPP Kandaga Urang Sunda turut hadir, membawa nuansa khas budaya Sunda yang memperkaya festival ini. Desa Plobangan pun tampil sebagai lokasi yang tepat dengan pesona seni, tradisi, dan kearifan lokal yang memukau.
Kolaborasi berbagai elemen budaya ini menunjukkan bahwa pelestarian budaya dapat dilakukan secara inklusif dan kreatif.
Ratu Bagus berharap semangat pelestarian budaya terus tumbuh di kalangan generasi muda.
“Budaya kita adalah kekayaan yang tak ternilai. Jangan biarkan modernisasi mengikis identitas kita. Generasi muda harus menjadi penjaga dan penerus tradisi,” tegasnya.
Juguran Budaya Desa Plobangan 2024 pun menjadi bukti bahwa pelestarian budaya mampu menyatukan generasi dan melahirkan kebanggaan pada warisan Nusantara.(Herman)