Magelang | VoA – Forum Guru Sertifikasi Nasional Indonesia (FGSNI) menggelar acara Penguatan Kelembagaan pada Minggu (12/1) di Rumah Makan Sari Roso, Kabupaten Magelang, yang dihadiri oleh 150 anggota secara langsung, serta diikuti oleh pembina pusat FGSNI, Dr. H. Ainurrofik, M.Ag, melalui partisipasi daring.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkokoh organisasi sekaligus memperjuangkan hak dan kesejahteraan guru madrasah di Indonesia.
Dalam sambutannya, Dr. Ainurrofik menekankan pentingnya program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang dipercepat untuk sekitar 600 ribu guru madrasah di Indonesia.
“Peningkatan kualitas guru madrasah harus menjadi prioritas utama FGSNI di tahun 2025,” ujarnya, sembari menegaskan perlunya dukungan berkelanjutan terhadap perkembangan karir guru madrasah.
Ketua FGSNI Pusat, Agus Muchtar, mengungkapkan bahwa salah satu agenda strategis FGSNI adalah mendorong revisi Undang-Undang Guru Nomor 20 Tahun 2023.
“Kami terus berjuang agar regulasi ini lebih berpihak pada kesejahteraan guru madrasah, baik di tingkat kementerian maupun Komisi II DPR RI. Usaha ini telah dimulai di Lampung dan Pandeglang, dan minggu depan akan dilanjutkan di Bojonegoro,” jelasnya.
Selain membahas isu-isu penting dalam penguatan organisasi, acara ini juga menjadi ajang bagi Sekretaris FGSNI Magelang, Dwi Aryani, untuk memberikan informasi seputar pendaftaran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2025.
“Kami memberikan simulasi pengisian Platform Digital Pengembangan dan Formasi (PPDF), agar proses pendaftaran PPPK bisa dilakukan dengan lancar oleh para guru,” tuturnya.
Acara yang berlangsung meriah ini juga dimeriahkan dengan pembagian doorprize yang menambah semangat para peserta. Pengurus pusat FGSNI, seperti Fauzan Mutrofin dan Isna Sangadah, turut hadir memberikan dukungan penuh pada program-program yang telah disusun.
Agus Muchtar menegaskan, “FGSNI berkomitmen untuk terus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan para guru madrasah. Dengan solidaritas dan visi yang kuat, kami berharap bisa membawa perubahan positif dalam sektor pendidikan di masa depan.”(Herman)