close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

31.4 C
Jakarta
Rabu, Februari 12, 2025

Refleksi 4 Tahun FGSNI Kebumen, Dorong Percepatan Sertifikasi Pendidik dan Regulasi PPPK

spot_img

Kebumen | VoA – Forum Guru Sertifikasi Nasional Indonesia (FGSNI) Kabupaten Kebumen menggelar acara Refleksi 4 Tahun FGSNI dan 1 Tahun FGSNI Non Sertifikasi Pendidik (Non Serdik) pada Selasa (14/1).

Bertempat di Ruang Komisi B Gedung DPRD Kabupaten Kebumen, acara ini dihadiri ratusan peserta, termasuk para guru sertifikasi, tokoh pendidikan, dan pemangku kebijakan.

Kegiatan ini diawali dengan potong tumpeng sebagai simbol rasa syukur atas perjalanan FGSNI. Acara juga diwarnai pembacaan puisi perjuangan oleh Kumala, seorang guru madrasah dari Kecamatan Buluspesantren, yang menyentuh semangat para peserta.

Baca juga:  Pengukuhan dan Perpanjangan Masa Tugas 126 Anggota BPD di Kecamatan Ulujami

Tidak ketinggalan, sesi pembekalan penguatan kelembagaan oleh para narasumber turut memperkuat komitmen bersama dalam memperjuangkan hak-hak pendidik.

Ketua Umum FGSNI Pusat, Agus Mukhtar, hadir secara langsung untuk memberikan pengarahan bersama Ketua FGSNI Kebumen, Fuad Hasim, dan praktisi pendidikan, Dr. Teguh Purnomo.

Secara daring, Amin Hidayat, Staf Ahli Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKB, juga menyampaikan pembekalan. Dalam pidato mereka, para tokoh menyoroti pentingnya sinergi antara guru dan pemangku kebijakan guna mempercepat sertifikasi pendidik dan memastikan regulasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dapat segera diterapkan.

Baca juga:  Optimalkan Program SK Inpassing, Koordinasi FGSNI dengan Pembina Dr. H. Khamim Zarkasy

“Perjuangan ini adalah kerja bersama. Kami berharap program sertifikasi pendidik tuntas pada 2026, dan regulasi PPPK rampung pada 2025. Akhir Januari, kami akan melakukan advokasi langsung ke Komisi II DPR RI dan Badan Kepegawaian Negara (BKN),” ujar Agus Mukhtar.

Eva Kholifah, Ketua Panitia, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya acara ini.

Baca juga:  Diskusi FGSNI: Evaluasi Kebijakan PPG dan Harapan Guru Madrasah untuk Status TPG

“Terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir. Mari kita lanjutkan perjuangan untuk percepatan sertifikasi pendidik demi kesejahteraan bersama,” katanya saat menyerahkan tumpeng kepada Ketua FGSNI Kebumen, Fuad Hasim.

Acara ditutup dengan makan bersama nasi tumpeng, menjadi simbol solidaritas perjuangan para guru. Refleksi ini tidak hanya mempererat kelembagaan FGSNI tetapi juga menjadi momentum penting untuk melanjutkan langkah-langkah strategis dalam meningkatkan kesejahteraan pendidik di Indonesia.(Herman)

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler

PT. ABINDO Luncurkan Almaz Fried Chicken dengan Misi Sosial dan Ekonomi

Pemalang | VoA - Pada tanggal 14 Juni 2024, PT. ABINDO tidak hanya meluncurkan satu brand baru, tetapi juga membuka peluang baru dan memberikan...

Dampak Kekecewaan Konsumen Terhadap Pembangunan Perumahan PT Rumahku Surgaku Berbuntut Gugatan ke Pengadilan

Tangerang | VoA - Pembangunan perumahan yang dipasarkan oleh PT Rumahku Surgaku melalui PT Fidemarko Maruchi Perkasa menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan konsumen. Ketidakpuasan...

Hemat Menyala Mitra Merana”  Isi Pesan Karangan Bunga yang Dikirim ke Kantor Gojek

Surabaya | VoA - Para mitra pengemudi Gocar mengirimkan karangan bunga kepada Gojek sebagai aksi damai menolak insentif dengan skema Hemat. Informasi yang telah dihimpun voa.co.id...

Nama Budi Leksono Masuk dalam Hasil Pemilu 2024 DPRD Surabaya Dapil 1-5, “Berikut Nama 50 Caleg yang Lolos

Surabaya | VoA- Di DPRD Surabaya Dapil 1, politisi senior PDI Perjuangan Surabaya, Budi Leksono kembali terpilih. Di dapil ini, ia didampingi Tri Didik Adiono atau yang akrab...

Fenomena Sosial Warung Madura Cukup Menarik Dikaji, Polemik Ini Direspon Senator Jatim dan Dinkopdag kota Surabaya

Surabaya | VoA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyatakan tidak pernah melarang warung-warung Madura beroperasi 24 jam. Alasannya karena toko kelontong Madura...

Wali Murid MAN Sidoarjo Ditarik Rp 12 Juta Sambat Lewat Media Sosial

Surabaya | VoA - Salah satu wali murid MAN  Sidoarjo mengeluhkan tingginya biaya yang ditarik bagi siswa baru. Pada tahun ajaran 2024/ 2025. Sekolah...
Berita terbaru
Berita Terkait