Asahan, Sumatera Utara | VoA – Curah hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Asahan selama sepekan terakhir telah menyebabkan ratusan hektar lahan pertanian padi di Kecamatan Rawang Panca Arga dan Kecamatan Meranti terendam banjir. Akibatnya, para petani yang seharusnya memasuki masa tanam kini dilanda kecemasan akibat genangan air yang mencapai ketinggian 50 hingga 100 cm.
“Bak lautan yang membentang luas. Banjir ini terjadi akibat tingginya curah hujan yang turun terus-menerus selama sepekan,” ujar Latief Azhari, seorang petani dari Desa Panca Arga, kepada voa.co.id pada Sabtu (19/01/2025) pukul 10.00 WIB.
Selain tingginya curah hujan, buruknya saluran drainase dan irigasi induk yang tidak mampu menampung debit air juga memperparah kondisi ini. Akibatnya, luas lahan sawah yang terdampak terus bertambah dan diperkirakan telah mencapai ribuan hektar.
L. Panjaitan, warga Dusun 1 Desa Panca Arga, turut mengungkapkan keprihatinannya. “Namanya juga faktor alam, kita tidak bisa menentang kehendak Yang Maha Kuasa. Kita harus menganggap ini sebagai ujian dan tetap bersyukur,” katanya dengan pasrah.
Namun, kekhawatiran tetap membayangi para petani, terutama terkait hasil panen mendatang. Mereka berharap Pemerintah Kabupaten Asahan segera memberikan solusi terbaik guna mengatasi dampak banjir ini.
Hingga berita ini diterbitkan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih terus mengguyur beberapa kecamatan di Kabupaten Asahan, termasuk Simpang Empat, Sei Silau, Buntu Pane, dan Kisaran Timur. Tidak hanya merendam lahan pertanian, banjir juga telah menggenangi ratusan pemukiman warga di berbagai desa.
Sebagai langkah tanggap darurat, Pemerintah Kabupaten Asahan melalui instansi terkait telah menyalurkan bantuan berupa sembako serta mendirikan tenda-tenda pengungsian bagi warga terdampak. (Joko)