close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

28.4 C
Jakarta
Jumat, Mei 16, 2025
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Gusdurian Wonosobo Perkuat Kolaborasi Lintas Agama untuk Hadapi Krisis Iklim

spot_img

Wonosobo | VoA – Puncak peringatan Haul ke-15 Gus Dur yang diadakan Gusdurian Wonosobo berlangsung khidmat di Aula Gereja Santo Paulus, Sabtu (25/1/2025). Dengan tema “Agama untuk Kemanusiaan dan Krisis Iklim,” acara ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas agama dalam menjawab tantangan global.

Acara tersebut dihadiri tokoh agama dari berbagai keyakinan seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, hingga penghayat kepercayaan, serta melibatkan organisasi seperti NU, Muhammadiyah, Rifaiyah, LDII, dan jejaring lintas iman lainnya.

“Krisis iklim adalah masalah yang melampaui batas agama. Kita perlu kerja sama yang kuat dan moderasi beragama untuk menghadapinya,” ujar Dr. H. Panut, Kepala Kemenag Wonosobo, dalam sambutan pembuka.

Baca juga:  Mahasiswa PPG FKIP USK Adakan Pelatihan Menyulam dan Sosialisasi Karir di Gampong Kuta Alam

Pidato kebangsaan disampaikan oleh Antonius Irvinto Dobiariasto, yang menekankan pentingnya persatuan dalam keberagaman.

“Perbedaan bukan penghalang, melainkan kekuatan untuk bersatu menghadapi krisis kemanusiaan dan lingkungan,” ungkapnya.

Dialog keberagaman menjadi inti acara, menghadirkan pembicara seperti Dr. Lutfan Muntaqo (UNSIQ), Romo Widyo, Pendeta Agus Suprihana, Barjo (pemuka agama Hindu), dan Yogo Prihationo (Ketua MLKI Wonosobo).

Diskusi yang dimoderatori Ulfiyatun Nadhifah tersebut mengangkat peran agama dalam mendorong aksi nyata menghadapi krisis iklim.

Baca juga:  Didukung Para Kyai NU, Pak Dur Siap Maju di Pilkada Wonosobo

Puncak acara ditandai dengan doa lintas iman sebagai simbol solidaritas. Dipimpin oleh K.H. Arif Romadhon (Islam), Romo Edi Nugroho (Katolik), Pendeta Michael Leo (Kristen), I Made Kereneng Surasa (Hindu), Yunanto (Buddha), Johan Mulyadi (Tionghoa), dan Sarno Kusnandar (Penghayat Kepercayaan), doa ini mencerminkan harmoni keberagaman di Wonosobo.

Nayunda Bella M., Koordinator Gusdurian Wonosobo, menyampaikan bahwa ajaran Gus Dur tentang kemanusiaan menjadi pijakan acara ini.

Baca juga:  Lapas Labuhan Ruku Gandeng Bank Syariah Indonesia Guna Perkuat Keuangan Berbasis Syariah

“Agama harus menjadi motor penggerak untuk memperjuangkan kemanusiaan. Dalam konteks krisis iklim, kita perlu aksi nyata dari semua pihak,” tegasnya.

Haqqi Al Anshory, Pembina Gusdurian Wonosobo, berharap acara ini dapat menjadi inspirasi. “Sejak awal reformasi, semangat lintas iman telah tumbuh di Wonosobo melalui Forum Kebersamaan (Fober). Dengan Gusdurian yang resmi terbentuk pada 2017, kami ingin melanjutkan perjuangan itu,” tuturnya.

“Semoga momen ini dapat memperkuat kolaborasi dan semangat keberagaman untuk masa depan yang lebih baik,” tambah Haqqi. (Herman)

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler

PT. ABINDO Luncurkan Almaz Fried Chicken dengan Misi Sosial dan Ekonomi

Pemalang | VoA - Pada tanggal 14 Juni 2024, PT. ABINDO tidak hanya meluncurkan satu brand baru, tetapi juga membuka peluang baru dan memberikan...

Sengketa Lahan Milik PT Natura City dengan Paguyuban Primkoveri “Berbuntut Pengrusakan Rumah Warga”

Bogor | VoA - Perselisihan tanah antara PT Natura City dan Paguyuban pemilik dan kapling Primer Veteran Republik Indonesia (Primkoveri) semakin memanas dan menimbulkan...

Dampak Kekecewaan Konsumen Terhadap Pembangunan Perumahan PT Rumahku Surgaku Berbuntut Gugatan ke Pengadilan

Tangerang | VoA - Pembangunan perumahan yang dipasarkan oleh PT Rumahku Surgaku melalui PT Fidemarko Maruchi Perkasa menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan konsumen. Ketidakpuasan...

Wali Murid MAN Sidoarjo Ditarik Rp 12 Juta Sambat Lewat Media Sosial

Surabaya | VoA - Salah satu wali murid MAN  Sidoarjo mengeluhkan tingginya biaya yang ditarik bagi siswa baru. Pada tahun ajaran 2024/ 2025. Sekolah...

Hemat Menyala Mitra Merana”  Isi Pesan Karangan Bunga yang Dikirim ke Kantor Gojek

Surabaya | VoA - Para mitra pengemudi Gocar mengirimkan karangan bunga kepada Gojek sebagai aksi damai menolak insentif dengan skema Hemat. Informasi yang telah dihimpun voa.co.id...

Pemkab Pemalang Menggelar Acara “Semarak Budaya dan Karnaval Pembangunan” Dalam Rangka Memperingati HUT RI ke 79 Tahun 2024

Pemalang | VoA- Kegiatan karnaval hari ini merupakan rangkaian dari peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang dilaksanakan setahun sekali. “Alhamdulillah pada hari ini Kabupaten Pemalang...
Berita terbaru
Berita Terkait