close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

26.9 C
Jakarta
Kamis, Februari 13, 2025

Gusdurian Wonosobo Perkuat Kolaborasi Lintas Agama untuk Hadapi Krisis Iklim

spot_img

Wonosobo | VoA – Puncak peringatan Haul ke-15 Gus Dur yang diadakan Gusdurian Wonosobo berlangsung khidmat di Aula Gereja Santo Paulus, Sabtu (25/1/2025). Dengan tema “Agama untuk Kemanusiaan dan Krisis Iklim,” acara ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas agama dalam menjawab tantangan global.

Acara tersebut dihadiri tokoh agama dari berbagai keyakinan seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, hingga penghayat kepercayaan, serta melibatkan organisasi seperti NU, Muhammadiyah, Rifaiyah, LDII, dan jejaring lintas iman lainnya.

“Krisis iklim adalah masalah yang melampaui batas agama. Kita perlu kerja sama yang kuat dan moderasi beragama untuk menghadapinya,” ujar Dr. H. Panut, Kepala Kemenag Wonosobo, dalam sambutan pembuka.

Baca juga:  Gelar Pelatihan LDDK, SMK Negeri 1 Pulau Rakyat Jalin Kerja Sama Dengan Satuan Kompi Bantuan Yonif 126/KC

Pidato kebangsaan disampaikan oleh Antonius Irvinto Dobiariasto, yang menekankan pentingnya persatuan dalam keberagaman.

“Perbedaan bukan penghalang, melainkan kekuatan untuk bersatu menghadapi krisis kemanusiaan dan lingkungan,” ungkapnya.

Dialog keberagaman menjadi inti acara, menghadirkan pembicara seperti Dr. Lutfan Muntaqo (UNSIQ), Romo Widyo, Pendeta Agus Suprihana, Barjo (pemuka agama Hindu), dan Yogo Prihationo (Ketua MLKI Wonosobo).

Diskusi yang dimoderatori Ulfiyatun Nadhifah tersebut mengangkat peran agama dalam mendorong aksi nyata menghadapi krisis iklim.

Baca juga:  Diskominfo Pemalang Gelar Pelatihan dan Simulasi Call Taker dan NTPD 112

Puncak acara ditandai dengan doa lintas iman sebagai simbol solidaritas. Dipimpin oleh K.H. Arif Romadhon (Islam), Romo Edi Nugroho (Katolik), Pendeta Michael Leo (Kristen), I Made Kereneng Surasa (Hindu), Yunanto (Buddha), Johan Mulyadi (Tionghoa), dan Sarno Kusnandar (Penghayat Kepercayaan), doa ini mencerminkan harmoni keberagaman di Wonosobo.

Nayunda Bella M., Koordinator Gusdurian Wonosobo, menyampaikan bahwa ajaran Gus Dur tentang kemanusiaan menjadi pijakan acara ini.

Baca juga:  Asmada Run 2023, Suksesnya Lomba Lari Alumni SMA Negeri 2 Wonosobo

“Agama harus menjadi motor penggerak untuk memperjuangkan kemanusiaan. Dalam konteks krisis iklim, kita perlu aksi nyata dari semua pihak,” tegasnya.

Haqqi Al Anshory, Pembina Gusdurian Wonosobo, berharap acara ini dapat menjadi inspirasi. “Sejak awal reformasi, semangat lintas iman telah tumbuh di Wonosobo melalui Forum Kebersamaan (Fober). Dengan Gusdurian yang resmi terbentuk pada 2017, kami ingin melanjutkan perjuangan itu,” tuturnya.

“Semoga momen ini dapat memperkuat kolaborasi dan semangat keberagaman untuk masa depan yang lebih baik,” tambah Haqqi. (Herman)

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler

PT. ABINDO Luncurkan Almaz Fried Chicken dengan Misi Sosial dan Ekonomi

Pemalang | VoA - Pada tanggal 14 Juni 2024, PT. ABINDO tidak hanya meluncurkan satu brand baru, tetapi juga membuka peluang baru dan memberikan...

Dampak Kekecewaan Konsumen Terhadap Pembangunan Perumahan PT Rumahku Surgaku Berbuntut Gugatan ke Pengadilan

Tangerang | VoA - Pembangunan perumahan yang dipasarkan oleh PT Rumahku Surgaku melalui PT Fidemarko Maruchi Perkasa menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan konsumen. Ketidakpuasan...

Hemat Menyala Mitra Merana”  Isi Pesan Karangan Bunga yang Dikirim ke Kantor Gojek

Surabaya | VoA - Para mitra pengemudi Gocar mengirimkan karangan bunga kepada Gojek sebagai aksi damai menolak insentif dengan skema Hemat. Informasi yang telah dihimpun voa.co.id...

Nama Budi Leksono Masuk dalam Hasil Pemilu 2024 DPRD Surabaya Dapil 1-5, “Berikut Nama 50 Caleg yang Lolos

Surabaya | VoA- Di DPRD Surabaya Dapil 1, politisi senior PDI Perjuangan Surabaya, Budi Leksono kembali terpilih. Di dapil ini, ia didampingi Tri Didik Adiono atau yang akrab...

Fenomena Sosial Warung Madura Cukup Menarik Dikaji, Polemik Ini Direspon Senator Jatim dan Dinkopdag kota Surabaya

Surabaya | VoA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyatakan tidak pernah melarang warung-warung Madura beroperasi 24 jam. Alasannya karena toko kelontong Madura...

Wali Murid MAN Sidoarjo Ditarik Rp 12 Juta Sambat Lewat Media Sosial

Surabaya | VoA - Salah satu wali murid MAN  Sidoarjo mengeluhkan tingginya biaya yang ditarik bagi siswa baru. Pada tahun ajaran 2024/ 2025. Sekolah...
Berita terbaru
Berita Terkait