Jakarta | VoA – Al-Qard al-Hassan, dibom oleh Israel atas hubungan Hizbullah-nya adalah garis hidup bagi sebagian besar komunitas Muslim Syiah yang berjuang melawan krisis keuangan selama bertahun-tahun yang telah mengunci Lebanon dari deposito bank mereka.
Perusahaan keuangan yang terdaftar secara resmi sebagai badan amal.
Amerika Serikat telah memberikan sanksi kepada asosiasi tersebut, menuduh Hizbullah menggunakannya untuk menutupi kegiatan keuangannya dan mendapatkan akses ke sistem keuangan internasional.
Pada Minggu malam, Israel menyerang cabang Al-Qard al-Hassan di Beirut, Lembah Bekaa Timur dan Lebanon Selatan, kata media resmi.
Israel menuduh Al-Qard al-Hassan mendanai “operasi teroris Hezbollah”.
Al-Qard al-Hassan mengatakan bahwa mereka memiliki lebih dari 30 cabang secara nasional, terutama di benteng Hizbullah termasuk pinggiran selatan Beirut, tetapi juga di Beirut tengah dan di kota-kota besar lainnya seperti Sidon dan Tyre.
Dalam beberapa tahun terakhir bank ini telah memperluas aktivitasnya, bahkan menawarkan pinjaman untuk panel surya, di negara yang diganggu oleh pemadaman listrik yang panjang.
Pada tahun 2020 dan 2021, sementara keruntuhan ekonomi mencegah bank Lebanon memberikan pinjaman, Al-Qard al-Hassan mengatakan telah memberikan 212.000 pinjaman senilai $553 juta agar terlepas dari krisis.
Al-Qard al-Hassan mengatakan pinjamannya tersedia “untuk semua orang Lebanon”, termasuk beberapa orang Kristen dan Sunni.
Bagi Amal Saad, serangan Israel terhadap lembaga keuangan bertujuan untuk mengguncang basis dukungan kelompok tersebut.
Saad menambahkan bahwa penargetan Israel terhadap Al-Qard al-Hassan adalah “bagian dari strateginya untuk lebih menyudutkan populasi yang sudah rentan dan terlantar,” katanya. (die)