close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

24.2 C
Jakarta
Selasa, Maret 18, 2025

Cangkruk’an Arbum Peduli Duka (APD) Jaminan Sosial Berbasis Komunitas

spot_img

Surabaya | VoA – Cangkrukan merupakan fenomena kota metropolitan yang lebih menunjukkan makna kehadiran subjek pelaku dalam komunitas.

Cangkrukan dalam banyak hal telah digunakan sebagai pola untuk mengidentifikasi konstruksi identitas yang terbentuk dalam kebiasaan dan memberikan fungsi sosial tidak hanya bersifat ekonomi, melainkan bersifat sosio-kultural hingga sosio-psikologis

Komunitas sendiri terbentuk akibat kesamaan sikap, minat, kegemaran antara individu yang kemudian diapresiasikan dengan membentuk suatu wadah. Setiap komunitas memilki ciri khas masing-masing serta mampu untuk merefleksikan perbedaannya dengan komunitas lain.

Seperti halnya keadaan komunitas sosial  merupakan sebuah kelompok atau perkumpulan didalam masyarakat berbasis individu yang di dalamnya memiliki kesamaan pada bidang kesadaran sosial di lingkungan sekitar domisili mereka dengan sistem keanggotaannya berbasis tidak mengikat serta manfaatnya untuk lingkungan.

Baca juga:  Pemkab Pemalang Raih Penghargaan "Best Progress in Reducing Stunting" CNN Indonesia Awards 2024

Mereka kelompok sosial ini terbentuk secara alami mengalir begitu saja, karena manusia makhuk sosial yang disetiap individu memerlukan bantuan individu lainnya guna memenuhi siklus kehidupannya. Selain itu, tiap individu memiliki minat atau kepentingan  berbeda-beda, sehingga terbentuklah kelompok sosial dengan minat atau kepentingan yang sama seperti apa yang telah disampaikan saudara, Ketut selaku ketua paguyupan kedukaan atau/  komunitas sosial Arbum Peduli Duka ( APD ) yang bergerak menangani Kedukaan / rukun kematian ( Rukem) bagi penduduk kampung Bumiarjo kelurahan Sawunggaling /atau Darmo, kota Surabaya, Jawa Timur.

Baca juga:  Hadi Pranoto Desak KPK Transparan dalam Tangani Laporan IPW Terkait Dugaan Gratifikasi Ganjar

Pembentukan kelompok sosial APD terjadi karena sifat manusia yang membutuhkan satu sama lain. Sejauh ini, Ketut tak menampik bahwa dalam ikatan kelompok sosial yang ia komandoi tersebut ada hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Kelompok sosial kami ini ” Arbum Peduli Duka ( APD) diciptakan oleh individu. Arbum sendiri diartikan ” Arek Bumiarjo dengan melibatkan” Koor Norming (Fase Pembentukan Norma) juga Koor Keagamaan” Ideologi yang mengikat anggota. jelas” Ketut pada voa.co.id, Sabtu (04/05).

Baca juga:  Warga Masyarakat Kampung Wadas RT 14/03 Meriahkan HUT RI dengan Berbagai Macam Lomba

Kami (APD) selau berusaha membantu kebutuhan dasar kedukaan warga Bumiarjo untuk berhimpun. Kelompok formal dan informal kami terbentuk karena berbagai alasan. Alasan itu antara lain kebutuhan, kedekatan (proximity), tujuan, dan ekonomi. Keinginan melayani dapat menjadi motivasi kuat yang menjurus pada pembentukan Arbum Peduli Duka. (okik).

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler

PT. ABINDO Luncurkan Almaz Fried Chicken dengan Misi Sosial dan Ekonomi

Pemalang | VoA - Pada tanggal 14 Juni 2024, PT. ABINDO tidak hanya meluncurkan satu brand baru, tetapi juga membuka peluang baru dan memberikan...

Dampak Kekecewaan Konsumen Terhadap Pembangunan Perumahan PT Rumahku Surgaku Berbuntut Gugatan ke Pengadilan

Tangerang | VoA - Pembangunan perumahan yang dipasarkan oleh PT Rumahku Surgaku melalui PT Fidemarko Maruchi Perkasa menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan konsumen. Ketidakpuasan...

Hemat Menyala Mitra Merana”  Isi Pesan Karangan Bunga yang Dikirim ke Kantor Gojek

Surabaya | VoA - Para mitra pengemudi Gocar mengirimkan karangan bunga kepada Gojek sebagai aksi damai menolak insentif dengan skema Hemat. Informasi yang telah dihimpun voa.co.id...

Nama Budi Leksono Masuk dalam Hasil Pemilu 2024 DPRD Surabaya Dapil 1-5, “Berikut Nama 50 Caleg yang Lolos

Surabaya | VoA- Di DPRD Surabaya Dapil 1, politisi senior PDI Perjuangan Surabaya, Budi Leksono kembali terpilih. Di dapil ini, ia didampingi Tri Didik Adiono atau yang akrab...

Fenomena Sosial Warung Madura Cukup Menarik Dikaji, Polemik Ini Direspon Senator Jatim dan Dinkopdag kota Surabaya

Surabaya | VoA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyatakan tidak pernah melarang warung-warung Madura beroperasi 24 jam. Alasannya karena toko kelontong Madura...

Wali Murid MAN Sidoarjo Ditarik Rp 12 Juta Sambat Lewat Media Sosial

Surabaya | VoA - Salah satu wali murid MAN  Sidoarjo mengeluhkan tingginya biaya yang ditarik bagi siswa baru. Pada tahun ajaran 2024/ 2025. Sekolah...
Berita terbaru
Berita Terkait