Bandung | VOA – Dolog Jabar akan mendukung setiap kegiatan pasar murah yang diselenggarakan instansi pemerintah dan ABRI, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Selama bulan Ramadhan ini, kantor-kantor kecamatan, koramil, desa, semuanya boleh mengadakan pasar murah menjual barang-barang Dolog. Kami akan antarkan sampai ke tempat,” kata Kepala Dolog Jabar, Andi Chairudin, di sela pembukaan Pasar Murah Ramadhan Dharma Wanita Jabar, di halaman Gedung Pakuan, Bandung, Selasa (13/1). Pasar murah dibuka Gubernur Jabar HR Nuriana.
Menurut Andi, Dolog juga akan melayani pembelian beras secara langsung dari kelompok-kelompok masyarakat. Berapa pun jumlahnya, asal diketahui oleh camat dan tidak untuk dijual kembali, Dolog Jabar akan melayaninya.
Pelaksanaan pasar murah di berbagai tempat juga akan membantu meredam para spekulan. “Kita tidak bisa melarang orang menaikkan harga. Untuk menghadapi spekulasi ini, setiap hari kita tambah pasokan barang di masyarakat. Tidak cuma di pasar-pasar tradisional saja, tapi juga di pasar-pasar murah,” ujar Andi.
Jadi masyarakat tidak perlu ragu-ragu mengenai ketersediaan bahan pokok. Masyarakat tidak usah menyerbu supermarket atau pasar tradisional, tapi bisa memperoleh kebutuhan bahan pokok di kantor-kantor kecamatan, koramil, polsek atau kantor-kantor desa. “Kalau diminta oleh bupati atau camat untuk mengisi pasar murah, kami siap melayani,” katanya.
Jaga kelancaran
Untuk lebih menenangkan masyarakat, Dolog juga akan menjaga kelancaran suplai arus barang ke pasar-pasar. “Kami khawatir, bila tersendat-sendat, masyarakat menilai stok Dolog jumlahnya terbatas. Padahal stok barang kebutuhan pokok yang dikuasai Dolog sekarang ini cukup memadai,” paparnya.
Stok beras Dolog Jabar, misalnya, saat ini tercatat sebanyak 120.000 ton. Cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan golongan anggaran dan operasi pasar selama tiga bulan. Stok tersebut akan bertambah sebanyak 200.000 ton menjadi 320.000 ton, berasal dari Jateng, Jatim dan Sulsel, serta beras impor.
Begitu pula terigu, stok Dolog tidak terbatas. Secara nasional, distribusi terigu yang dikelola Bulog setiap bulannya mencapai ratusan ribu ton. Sedangkan alokasi terigu Jabar mencapai 20.000 ton per bulan. “Tapi untuk menghadapi puasa dan lebaran ini, alokasinya ditambah 100% menjadi 40.000 ton,” kata Andi.
Stok gula pasir yang dikuasai Dolog Jabar juga cukup memadai. Sampai pertengahan Desember 1997, stok gula yang tersimpan di gudang Dolog Cirebon dan Serang tercatat 950.265,2 kuintal, termasuk 60.088,2 kuintal gula impor dari Thailand.
Sedangkan untuk minyak goreng, Dolog akan tetap melakukan operasi pasar bersama Bimoli. “Sekarang ini kita punya 20.000 pak. Satu paknya 2,25 kg. Harganya Rp 5.000,00. Itu yang banyak diserbu masyarakat,” kata Andi. (rendi)