Surabaya | VoAÂ -Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan bahan pokok (bapok) dengan harga murah. Salah satunya adalah melalui Pasar Murah dan Kios TPID.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati, menjelaskan’ bahwa pasar murah dilaksanakan sejak awal bulan puasa Ramadan ini pada setiap pekan. Rencananya daerah dengan kantong – kantong kemiskinan di setiap wilayah kecamatan bakal mendapatkan prioritas ini. terangnya, Senin, 12 Maret 2024.
Kami sudah koordinasi dengan Bulog dan beberapa distributor petani di daerah untuk pengadaan beras dan gula. Kemudian ada juga minyak, telur, dan beberapa bahan pokok kebutuhkan sehari-hari,”
Tentu kami batasi syarat pembelian bahan pokok ini jelasnya.
Setiap warga rata-rata hanya bisa mendapatkan satu paket bahan pokok dengan menunjukan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Aturan ini kami lakukan demi menghindari penimbunan serta untuk memastikan semua warga mendapatkan manfaat dan asas keadilan. Jadi kami bagi semuanya agar mendapat satu-satu supaya merata,”
Selain pasar murah Ramadan, Pemerintah Kota Surabaya telah menyiapkan bahan pokok dengan harga murah di Kios TPID. Kios ini tersebar di 40 pasar yang dikelola PD Pasar Surya, Dinkopdag, maupun LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan). Keberadaan Kios TPID ini sekaligus untuk menstabilkan harga bahan pokok.
Bapak (Wali Kota Eri Cahyadi) bilangnya, semua RW harus tersentuh, apalagi yang ada kantong-kantong kemiskinan. Kegiatan Pasar Murah bisa ditempatkan di Balai RW hingga Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) dan kita akan lihat juga kondisinya,” ujar dia.
“Bisa juga nanti dijadikan satu, jadi nanti beberapa RW kita kumpulkan, dijadikan satu di tempat lapang atau di mana. Tapi bisa jadi satu kelurahan ada beberapa tempat,” sambungnya.
Pihaknya memastikan akan terus berupaya menyediakan kebutuhan bahan pokok dengan harga murah kepada masyarakat. Karenanya, pemkot terus menjalin koordinasi dengan para distributor di daerah.
“Karena kita cari terus. Kalau misalnya kita butuh, kita surati mereka (distributor) untuk bisa berkolaborasi dengan kita. Makanya untuk pembelian (pasar murah dan Kios TPID) juga kita batasi, agar merata,” katanya mengakhiri. (okik)