close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

25.5 C
Jakarta
Sabtu, Januari 18, 2025

Polemik Tarif KRL Berbasis NIK di 2025 Pengguna Jasa Protes

spot_img

Bogor | VoA – Pemerintah berencana mengubah subsidi Kereta Rel Listrik (KRL), Commuter Line Jabodetabek. Rencananya, Pemerintah akan menerapkan subsidi KRL berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) mulai 2025.

Yang mana diharapkan, kebijakan ini bisa membuat anggaran subsidi Kewajiban Pelayanan Publik (PSO) menjadi lebih tepat sasaran.

Namun, wacana menimbulkan polemik. Banyak protes keberatan dari para Rekan Commuters alias para pengguna jasa transportasi KRL Jabodetabek.

Baca juga:  Menggali Lebih Dalam Tentang Peran Arsitek Bersama Egara Sefindra

Tak sedikit para pengguna jasa Commuter Line mengakatan, bahwa wacana Pemerintah tersebut tak masuk akal dan merepotkan masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, para pengguna jasa yang notabene merupakan masyarakat menengah dan menengah kebawah, sudah ruwet dengan pajak-pajak lain yang dibebankan.

Para pengguna jasa atau penumpang rutin KRL dan masyarakat umum menuturkan, lebih baik fokus untuk menambah fasilitas, memperbaiki kerusakan pada fasilitas yang ada, menambah jumlah gerbong/rangakaian perjalanan, menambah jadwal perjalanan. Sebab, masih banyak Stasiun-Stasiun yang belum memiliki sarana fasilitas yang lengkap dan memadai.

Baca juga:  Kabar Gembira Bagi Pengguna KRL! Stasiun Pondok Rajeg Resmi Beroperasi Kembali

Adapun, apabila pemerintah memang ingin memungut anggaran lebih banyak dari masyarakat, seharusnya Pemerintah memungutnya dari masyarakat dengan kelas sosial menengah ke atas, bukan dengan menekan masyarakat yang sehari-harinya saja menggunakan transportasi publik untuk beraktivitas.

Dengan adanya wacana perubahan skema subsidi berbasis NIK, artinya tidak semua masyarakat bisa menerima layanan KRL dengan harga yang murah seperti sekarang.

Baca juga:  Bersiap! Bogor-Serpong Akan Tersambung Tol

“Penerapan tiket elektronik berbasis NIK kepada pengguna transportasi KRL Jabodetabek,” tersebut dalam Dokumen Buku Nota Keuangan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2025.

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler

PT. ABINDO Luncurkan Almaz Fried Chicken dengan Misi Sosial dan Ekonomi

Pemalang | VoA - Pada tanggal 14 Juni 2024, PT. ABINDO tidak hanya meluncurkan satu brand baru, tetapi juga membuka peluang baru dan memberikan...

Dampak Kekecewaan Konsumen Terhadap Pembangunan Perumahan PT Rumahku Surgaku Berbuntut Gugatan ke Pengadilan

Tangerang | VoA - Pembangunan perumahan yang dipasarkan oleh PT Rumahku Surgaku melalui PT Fidemarko Maruchi Perkasa menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan konsumen. Ketidakpuasan...

Hemat Menyala Mitra Merana”  Isi Pesan Karangan Bunga yang Dikirim ke Kantor Gojek

Surabaya | VoA - Para mitra pengemudi Gocar mengirimkan karangan bunga kepada Gojek sebagai aksi damai menolak insentif dengan skema Hemat. Informasi yang telah dihimpun voa.co.id...

Fenomena Sosial Warung Madura Cukup Menarik Dikaji, Polemik Ini Direspon Senator Jatim dan Dinkopdag kota Surabaya

Surabaya | VoA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyatakan tidak pernah melarang warung-warung Madura beroperasi 24 jam. Alasannya karena toko kelontong Madura...

Nama Budi Leksono Masuk dalam Hasil Pemilu 2024 DPRD Surabaya Dapil 1-5, “Berikut Nama 50 Caleg yang Lolos

Surabaya | VoA- Di DPRD Surabaya Dapil 1, politisi senior PDI Perjuangan Surabaya, Budi Leksono kembali terpilih. Di dapil ini, ia didampingi Tri Didik Adiono atau yang akrab...

Seduluran Abdi Dalem Eyang Joko Dolog serta KPJ dan Warga RW 02 Kompak Bagi Takjil On the Road

Surabaya | VoA - Moment Ramadan tahunan ini selalu dimanfaatkan Kelompok Pemusik Jalanan (KPJ) kota Surabaya untuk berbagi takjil dan buka bersama baik On the...
Berita terbaru
Berita Terkait