close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

27.9 C
Jakarta
Selasa, Oktober 15, 2024

Dalam Pusaran Homo Imago Dei: Keniscayaan Pilpres Satu Putaran

spot_img

Surabaya | VoA – Dalam pandangan keagamaan, manusia dianggap sebagai ‘IMAGO DEI’, diciptakan segambar dan serupa dengan Tuhan. Setiap jutaan DNA saraf dalam tubuh mencerminkan keajaiban yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh teori manusia, menunjukkan bahwa setiap individu memiliki nilai intrinsik yang luar biasa.

Namun, di tengah iklim politik saat ini, seringkali manusia dianggap tidak lebih dari sekadar “sumber daya” dalam konteks demokrasi. Sebaliknya, seorang pemilih seharusnya tidak hanya dianggap sebagai “sumber daya” melainkan sebagai Homo Imago Dei, yang memiliki martabat yang tinggi dan mampu berkontribusi dalam proses politik dengan pemikiran dan nilai-nilai kemanusiaannya.

Baca juga:  Membimbing Anak Usia 0-7 Tahun dengan Ketertarikan dan Peran Fasilitator

Ketika kita berbicara tentang “sumber daya manusia” dalam konteks politik, tanpa disadari kita mungkin telah menjadikan manusia sebagai bagian dari roda dalam sistem demokrasi. Kita terjebak dalam penggunaan istilah yang sudah umum, namun, seharusnya kita merenung lebih dalam apakah istilah tersebut sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan universal yang kita anut.

Istilah “sumber daya manusia” (SDM) sering digunakan dalam politik, tetapi nilai dari istilah tersebut hanya didasarkan pada kegunaan dalam konteks demokrasi semata. Hal ini menyebabkan kita sering kali mengabaikan martabat manusia, hanya fokus pada perlakuan yang adil, baik itu secara materi atau sosial. Seiring dengan berkembangnya politik, muncul istilah “Ideal Socialisem” yang, meskipun relatif baru, sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Baca juga:  10 TPS di Surabaya Lakukan PSU, Ada Apa?

Sayangnya, dalam dinamika politik modern, manusia sering direduksi menjadi “homo economicus” (manusia bernilai ekonomi), hanya dilihat dari sudut pandang keekonomian dan bukan lagi sebagai individu yang memiliki martabat. Dalam politik dan demokrasi, kita harus melihat nilai manusia secara menyeluruh dan menolak reduksi manusia hanya menjadi sekadar sumber daya.

Dengan mengubah paradigma politik kita untuk mengakui dan menghormati martabat setiap individu sebagai Homo Imago Dei, kita dapat memastikan bahwa politik tidak hanya menjadi alat untuk kepentingan ekonomi semata, tetapi juga sebagai sarana untuk memajukan nilai-nilai kemanusiaan. Mari bersama-sama menghargai keunikan setiap manusia dalam politik dan menolak pandangan sempit yang mereduksi Homo Imago Dei menjadi sekadar sumber daya manusia. (Okik)

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler

Hemat Menyala Mitra Merana”  Isi Pesan Karangan Bunga yang Dikirim ke Kantor Gojek

Surabaya | VoA - Para mitra pengemudi Gocar mengirimkan karangan bunga kepada Gojek sebagai aksi damai menolak insentif dengan skema Hemat. Informasi yang telah dihimpun voa.co.id...

Seduluran Abdi Dalem Eyang Joko Dolog serta KPJ dan Warga RW 02 Kompak Bagi Takjil On the Road

Surabaya | VoA - Moment Ramadan tahunan ini selalu dimanfaatkan Kelompok Pemusik Jalanan (KPJ) kota Surabaya untuk berbagi takjil dan buka bersama baik On the...

Dampak Kekecewaan Konsumen Terhadap Pembangunan Perumahan PT Rumahku Surgaku Berbuntut Gugatan ke Pengadilan

Tangerang | VoA - Pembangunan perumahan yang dipasarkan oleh PT Rumahku Surgaku melalui PT Fidemarko Maruchi Perkasa menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan konsumen. Ketidakpuasan...

Fenomena Sosial Warung Madura Cukup Menarik Dikaji, Polemik Ini Direspon Senator Jatim dan Dinkopdag kota Surabaya

Surabaya | VoA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyatakan tidak pernah melarang warung-warung Madura beroperasi 24 jam. Alasannya karena toko kelontong Madura...

Pengamat Sepak Bola ASEAN Sebut Kritik Towel Salah Alamat

Surabaya | VoA - Pengamat sepak bola Asean Saleh Ismail Mukadar ikut meramaikan laga Timnas Indonesia. Ia mengatakan sebenarnya yang melakukan kritik terhadap Timnas...

Tahanan Kasus Tipu Gelap Polsek Dukuh Pakis Kabur, Empat Polisi Diperiksa Propam Polrestabes Surabaya

Surabaya | VoA - Saat kepolisian sibuk mengamankan arus mudik dan arus balik lebaran 2024, seorang tahanan Polsek Dukuh Pakis kabur pada Jumat (12/04/2024)...
Berita terbaru
Berita Terkait