close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

26.1 C
Jakarta
Jumat, Januari 17, 2025

Kritik sebagai Pilar Ilmu Pengetahuan

spot_img

Surabaya | VoA – Kritik merupakan elemen kunci dalam membangun fondasi pengetahuan yang kokoh. Untuk mencapai kritik yang ideal, kita harus memahami bahwa ilmu pengetahuan sendiri sebenarnya adalah bentuk kritik yang dapat menjadi cahaya pemandu untuk menjaga kualitas demokrasi dan mencegahnya terperangkap dalam jerat oligarki dan tirani.

Kritik dan ilmu pengetahuan saling terkait erat. Tanpa kritik, perkembangan ilmu pengetahuan akan terhenti. Proses mendiskusikan berbagai isu dengan standar ilmiah membantu memahami struktur kehidupan yang tersembunyi, di mana ilmu pengetahuan tidak hanya berpartisipasi, tetapi juga menguasainya.

Baca juga:  Viral, Calon DPD RI Catut Foto Ning Lia Istifhama untuk Kampanye

Etika muncul sebagai hasil kritik terhadap moralitas dan kebenaran. Logika, sebagai produk dari kritik terhadap pemikiran manusia, menjadi dasar dari kemajuan. Sementara itu, perkembangan teknologi dapat ditelusuri kembali ke kritik terhadap praktik-praktik manusia.

Pentingnya memahami realitas kritik secara rasional dan empiris tidak bisa diabaikan. Dalam menyusun kritik, pengetahuan tentang realitas yang dihadapi dan norma sebagai pedoman adalah esensial. Norma, baik yang bersifat universal seperti hukum alam, dogma agama, konstitusi, maupun hukum positif, harus terus-menerus dikritik agar tetap adaptif.

Baca juga:  TPS 23 Sawunggaling Pastikan Proses Perhitungan Suara Mulai Jam 13.00 WIB

Ketika norma dijadikan pedoman, kritik terhadapnya tidak hanya diperlukan, tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga agar norma tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Penilaian terhadap kenyataan dari perspektif norma menciptakan kritik yang memungkinkan pemisahan antara yang bernilai dan yang tidak, serta menentukan arti suatu hal dalam kehidupan.

Dengan demikian, kita dapat menganggap kritik sebagai alat utama untuk membentuk dan memperkuat ilmu pengetahuan. Kritik yang dibangun di atas pondasi pengetahuan tidak hanya melahirkan pemahaman yang lebih dalam terhadap realitas, tetapi juga menjadi landasan yang solid dalam mempertahankan nilai-nilai demokrasi. (Okik)

Baca juga:  Dalam Pusaran Homo Imago Dei: Keniscayaan Pilpres Satu Putaran
spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler

PT. ABINDO Luncurkan Almaz Fried Chicken dengan Misi Sosial dan Ekonomi

Pemalang | VoA - Pada tanggal 14 Juni 2024, PT. ABINDO tidak hanya meluncurkan satu brand baru, tetapi juga membuka peluang baru dan memberikan...

Dampak Kekecewaan Konsumen Terhadap Pembangunan Perumahan PT Rumahku Surgaku Berbuntut Gugatan ke Pengadilan

Tangerang | VoA - Pembangunan perumahan yang dipasarkan oleh PT Rumahku Surgaku melalui PT Fidemarko Maruchi Perkasa menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan konsumen. Ketidakpuasan...

Hemat Menyala Mitra Merana”  Isi Pesan Karangan Bunga yang Dikirim ke Kantor Gojek

Surabaya | VoA - Para mitra pengemudi Gocar mengirimkan karangan bunga kepada Gojek sebagai aksi damai menolak insentif dengan skema Hemat. Informasi yang telah dihimpun voa.co.id...

Fenomena Sosial Warung Madura Cukup Menarik Dikaji, Polemik Ini Direspon Senator Jatim dan Dinkopdag kota Surabaya

Surabaya | VoA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyatakan tidak pernah melarang warung-warung Madura beroperasi 24 jam. Alasannya karena toko kelontong Madura...

Nama Budi Leksono Masuk dalam Hasil Pemilu 2024 DPRD Surabaya Dapil 1-5, “Berikut Nama 50 Caleg yang Lolos

Surabaya | VoA- Di DPRD Surabaya Dapil 1, politisi senior PDI Perjuangan Surabaya, Budi Leksono kembali terpilih. Di dapil ini, ia didampingi Tri Didik Adiono atau yang akrab...

Seduluran Abdi Dalem Eyang Joko Dolog serta KPJ dan Warga RW 02 Kompak Bagi Takjil On the Road

Surabaya | VoA - Moment Ramadan tahunan ini selalu dimanfaatkan Kelompok Pemusik Jalanan (KPJ) kota Surabaya untuk berbagi takjil dan buka bersama baik On the...
Berita terbaru
Berita Terkait