close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

33.2 C
Jakarta
Jumat, Februari 14, 2025

Membimbing Anak Usia 0-7 Tahun dengan Ketertarikan dan Peran Fasilitator

spot_img

Pemalang | VoA – Dalam perkembangan anak usia 0-7 tahun, fase emas yang sering disebut sebagai golden age menjadi momen krusial dalam membentuk fondasi perkembangan mereka. Untuk mencapai hal ini, perlu ada orang tua dan tenaga pendidik yang berperan sebagai jembatan untuk membimbing anak-anak pada fase berharga ini, di mana perlakuan khusus seolah mereka adalah kaisar atau raja menjadi kunci utama.

Pentingnya komunikasi yang baik dan benar dalam memahami anak-anak pada usia ini menjadi titik awal yang tidak bisa diabaikan. “Suara tanpa artikulasi tidak bisa menjadi bahasa,” dan melalui komunikasi yang tepat, anak-anak dapat mendengar, memahami, dan merespons dengan baik.

Baca juga:  Tahapan Pilbup 2024 di Pemalang, Rasanya Menjadi Sangat Logis dan Masuk Akal Bila Peluang Sudah Mulai Berpihak

Anak-anak pada usia 0-7 tahun seperti kertas putih yang siap dicetak dengan pengalaman hidup mereka. Mereka memiliki ketertarikan unik yang perlu dihargai, dan biologis serta lingkungan sekitar menjadi katalisator utama bagi pengalaman mereka. Penting bagi orang tua dan pendidik untuk tidak menghancurkan ketertarikan alami anak dengan menilai apa yang seharusnya menarik bagi mereka.

Pentingnya memahami bahwa setiap anak memiliki ketertarikan yang berbeda-beda, dan upaya orang tua dan pendidik untuk memandu anak seharusnya lebih bersifat mendeteksi daripada mengarahkan. Melalui pengamatan terhadap apa yang diminati anak, orang tua dan pendidik dapat membangun pengalaman belajar yang sesuai dan mendukung.

Baca juga:  Imbas Suara Ganjar-Mahfud "Caleg PDIP Cemas" Terancam Tak Dilantik Megawati

Ketertarikan anak pada suatu hal adalah kunci untuk membuka pintu ilmu yang lebih luas. Sebagai contoh, ketertarikan pada bunga dapat menjadi titik awal untuk belajar berhitung, memahami keanekaragaman serangga, dan mengamati perbedaan antar jenis bunga.

Dalam proses ini, fasilitator, baik orang tua maupun pendidik, memiliki peran penting sebagai pembimbing. Kemampuan mereka dalam menampung ketertarikan sebenarnya anak akan membantu membangun fondasi yang kuat tanpa melawan keinginan anak. Dengan demikian, anak dapat tumbuh menjadi individu yang mampu mengontrol diri dan mengarahkan diri secara efisien berdasarkan nalurinya.

Baca juga:  PAFI Kaur: Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Melalui Inovasi Dalam Pelayanan Farmasi

Peran fasilitator dalam menjembatani nilai-nilai inti pada anak menciptakan rasa kesadaran baru yang berharga. Oleh karena itu, melalui pendekatan ini, kita dapat memastikan bahwa anak-anak pada usia emas ini dapat tumbuh menjadi individu yang sadar dan mandiri, siap menghadapi dunia dengan pemahaman yang luas dan mendalam. (Eko B Art)

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler

PT. ABINDO Luncurkan Almaz Fried Chicken dengan Misi Sosial dan Ekonomi

Pemalang | VoA - Pada tanggal 14 Juni 2024, PT. ABINDO tidak hanya meluncurkan satu brand baru, tetapi juga membuka peluang baru dan memberikan...

Dampak Kekecewaan Konsumen Terhadap Pembangunan Perumahan PT Rumahku Surgaku Berbuntut Gugatan ke Pengadilan

Tangerang | VoA - Pembangunan perumahan yang dipasarkan oleh PT Rumahku Surgaku melalui PT Fidemarko Maruchi Perkasa menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan konsumen. Ketidakpuasan...

Hemat Menyala Mitra Merana”  Isi Pesan Karangan Bunga yang Dikirim ke Kantor Gojek

Surabaya | VoA - Para mitra pengemudi Gocar mengirimkan karangan bunga kepada Gojek sebagai aksi damai menolak insentif dengan skema Hemat. Informasi yang telah dihimpun voa.co.id...

Nama Budi Leksono Masuk dalam Hasil Pemilu 2024 DPRD Surabaya Dapil 1-5, “Berikut Nama 50 Caleg yang Lolos

Surabaya | VoA- Di DPRD Surabaya Dapil 1, politisi senior PDI Perjuangan Surabaya, Budi Leksono kembali terpilih. Di dapil ini, ia didampingi Tri Didik Adiono atau yang akrab...

Fenomena Sosial Warung Madura Cukup Menarik Dikaji, Polemik Ini Direspon Senator Jatim dan Dinkopdag kota Surabaya

Surabaya | VoA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyatakan tidak pernah melarang warung-warung Madura beroperasi 24 jam. Alasannya karena toko kelontong Madura...

Wali Murid MAN Sidoarjo Ditarik Rp 12 Juta Sambat Lewat Media Sosial

Surabaya | VoA - Salah satu wali murid MAN  Sidoarjo mengeluhkan tingginya biaya yang ditarik bagi siswa baru. Pada tahun ajaran 2024/ 2025. Sekolah...
Berita terbaru
Berita Terkait