Pemalang | VoA – Dalam perkembangan anak usia 0-7 tahun, fase emas yang sering disebut sebagai golden age menjadi momen krusial dalam membentuk fondasi perkembangan mereka. Untuk mencapai hal ini, perlu ada orang tua dan tenaga pendidik yang berperan sebagai jembatan untuk membimbing anak-anak pada fase berharga ini, di mana perlakuan khusus seolah mereka adalah kaisar atau raja menjadi kunci utama.
Pentingnya komunikasi yang baik dan benar dalam memahami anak-anak pada usia ini menjadi titik awal yang tidak bisa diabaikan. “Suara tanpa artikulasi tidak bisa menjadi bahasa,” dan melalui komunikasi yang tepat, anak-anak dapat mendengar, memahami, dan merespons dengan baik.
Anak-anak pada usia 0-7 tahun seperti kertas putih yang siap dicetak dengan pengalaman hidup mereka. Mereka memiliki ketertarikan unik yang perlu dihargai, dan biologis serta lingkungan sekitar menjadi katalisator utama bagi pengalaman mereka. Penting bagi orang tua dan pendidik untuk tidak menghancurkan ketertarikan alami anak dengan menilai apa yang seharusnya menarik bagi mereka.
Pentingnya memahami bahwa setiap anak memiliki ketertarikan yang berbeda-beda, dan upaya orang tua dan pendidik untuk memandu anak seharusnya lebih bersifat mendeteksi daripada mengarahkan. Melalui pengamatan terhadap apa yang diminati anak, orang tua dan pendidik dapat membangun pengalaman belajar yang sesuai dan mendukung.
Ketertarikan anak pada suatu hal adalah kunci untuk membuka pintu ilmu yang lebih luas. Sebagai contoh, ketertarikan pada bunga dapat menjadi titik awal untuk belajar berhitung, memahami keanekaragaman serangga, dan mengamati perbedaan antar jenis bunga.
Dalam proses ini, fasilitator, baik orang tua maupun pendidik, memiliki peran penting sebagai pembimbing. Kemampuan mereka dalam menampung ketertarikan sebenarnya anak akan membantu membangun fondasi yang kuat tanpa melawan keinginan anak. Dengan demikian, anak dapat tumbuh menjadi individu yang mampu mengontrol diri dan mengarahkan diri secara efisien berdasarkan nalurinya.
Peran fasilitator dalam menjembatani nilai-nilai inti pada anak menciptakan rasa kesadaran baru yang berharga. Oleh karena itu, melalui pendekatan ini, kita dapat memastikan bahwa anak-anak pada usia emas ini dapat tumbuh menjadi individu yang sadar dan mandiri, siap menghadapi dunia dengan pemahaman yang luas dan mendalam. (Eko B Art)