Pemalang | VoA – Habitat hewan melakukan migrasi tentu ada suatu alasan misalnya demi menghindari suatu musim dingin disuatu wilayah tertentu serta rantai fase reproduksi. Begitu juga Ikan Salmon yang merupakan ikan dengan perjalanan panjang ekosistem migrasinya guna mereproduksi kelangsungan habitatnya.
Didunia maritim terdapat 7 spesies salmon, 6 diantaranya berasal dari Samudra Pasifik dan 1 dari Samudra Atlantik. Meskipun dikenal sebagai ikan laut namun sebenarnya salmon juga hidup di air laut dan air tawar karenanya Salmon merupakan ikan Anadromous yaitu lahir di air tawar tapi bermigrasi kelautan dan membuat mereka menjadi ikan yang menarik untuk di bahas.
Siklus hidup salmon bermula di perairan air tawar tepatnya di hulu sungai dimana ditempat ini telur-telur dan burayak awal dari rantai kehidupan dimulai.
Burayak / bayi salmon yang baru menetas disebut Alvin, mereka masih berwarna merah dan mempunyai kantung melekat di tubuhnya. Mereka hidup diantara tumpukan batu kerikil yang ada di dasar sungai. Lambat laun fetamorfosis kantong itu akan mengecil diserap tubuhnya dan ikan akan mulai sering berenang diatas permukaan untuk mengambil oksigen serta mencari makan.
Makanan Alvin seperti plankton dan serangga air. Di fase awal kehidupan telur- telur salmon banyak dari mereka mati karena dimakan predator atau terseret arus sungai. Salmon yang berhasil bertahan hidup akan mulai munculnya garis-garis vertikal dan bintik-bintik untuk berkamuflase. Warna mereka berubah menjadi keperakan diiringi pertumbuhan salmon dewasa akan mengkonsumsi serangga sebagai makanan utamanya. Mereka salmon deeasa akan menjalani transformasi fisiologis yang disebut multiplikasi sebagai persiapan untuk bermigrasi ke laut.
Dalam dasar sungai ini mereka salmon dewasa akan membentuk grup atau koloni untuk memulai perjalanan migrasi pertama mereka menuju lautan dengan menempuh jarak perjalanan 2500 KM hingga 3000 KM.
Banyak rintangan yang mereka lewati terutama di muara sungai dimana banyak predator seperti bangau, beruang, anjing laut serta manusia yang sudah siap menangkap mereka untuk dijadikan mangsa. Koloni salmon- salmon yang selamat akan melanjutkan migrasi petualangan mereka ke lautan.
Ikan salmon memiliki kemampuan luar biasa dalam beradaptasi bahkan dengan air asin pun koloni mereka justru bertahan dengan banyak meminum air asin dan membuang kelebihan garamnya lewat insang dan urinnya.
Ikan salmon akan menghabiskan banyak waktunya di laut sekitar 2 sampai 7 tahun, hingga datanglah waktu mereka untuk bermigrasi kembali ke hulu sungai, dan biasanya antara bulan September hingga November namun tergantung spesiesnya.
Pada masa ini mereka akan kembali membuat kelompok migrasi untuk bertelur dan uniknya para salmon akan bermigrasi ke tempat yang sama mereka lebih memilih bertelur di tempat kelahirannya dibanding tempat yang lainnya, karena mereka tahu tempat kelahiran adalah tempat terbaik untuk bertelur, dan hebatnya meskipun sudah bertahun-tahun dan sejauh apapun mereka berenang di lautan, mereka bisa mengingat jalan untuk kembali ke tempat asal yaitu hulu sungai dimana ia ditelurkan.
Awal mereka untuk memulai perjalanan panjang dengan berenang melawan arus air. Salmon merupakan perenang hebat dalam satu migrasi mereka membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk sampai di tempat tujuan bertelur.
Saat memulai migrasi mereka biasanya akan berhenti makan, tubuh mereka secara insting siap untuk bertelur dan akan melawan arus yang deras, saking banyaknya energi yang dipakai, kulit ikan salmon akan berubah menjadi lebih gelap dan merah, hal ini terjadi karena proses migrasi yang akan mengeluarkan sisa cadangan lemak yang mereka simpan.Semakin lama Salmon bermigrasi, maka salmon akan semakin lemah tetapi mereka terus berjuang karena masih ada banyak predator yang mengincarnya dalam proses imigrasi kedua ini.
Predator seperti beruang yang sudah menunggu di aliran deras sungai jalur migrasi Salmon siap berpesta makan, mereka akan berdiri dan menunggu ikan salmon melompat ke arahnya. Dan pada fase ini banyak Salmon yang gugur dalam perjalanan migrasi namun tidak sedikit pula yang selamat. Salmon- salmon yang selamat berenang sampai ke hulu sungai dimana sebuah tempat yang tenang dengan air yang jernih merupakan tempat terbaik baginya untuk menyimpan telur-telurnya.
Ketika akan memulai bertelur Salmon betina akan mengepakkan ekornya dan membuat kerikil-kerikil di dasar sungai akan tersapu menciptakan cekungan untuk meletakkan telur. Warna telor Salmon cukup bervariasi dari orange hingga merah. Seekor salmon dapat menghasilkan telur sekitar 8000 butir dalam sekali reproduksi.
Ketika sang induk betina mengeluarkan telor, Salmon jantan akan mendekati dengan mengeluarkan spermanya ke air untuk membuahi telur indukan kemudian Salmon indukan betina menutupi telur-telurnya dengan menyapu kerikil lalu pergi dan akan bertelur di tempat lainnya.
Telur harus diletakkan dibawah kerikil di sekitar air yang dingin dan arus yang baik sebagai suplai oksigen untuk menjaga resiko kematian yang tinggi.Biasanya pada fase musim ini sebagian besar juga gagal menetas karena terjadi akibat reaksi dan perubahan kondisi di perairan, bahkan akibat ulah manusia. Dan diperkirakan hanya 10% dari jumlah telur Salmon selamat mencapai tahap ini.
Setelah semua telur telah dibuahi, Salmon betina dan jantan tetap mengembara disekitaran perairan tersebut, namun karena kelelahan telah melakukan perjalanan yang panjang, Salmon akan membusuk hidup- hidup dan menjadi zombi kemudian perlahan akan mati. Bangkai badan akan mulai benar benar membusuk kulit akan mengelupas dan terkadang mereka juga akan berubah sedikit bentuk tubuhnya kemudian kehilangan matanya.
Ikan salmon yang mati akan menjadi makanan bagi habitat hewan-hewan di sekitarnya dan menjadi Plankton untuk santapan makanan ikan-ikan di tempat tersebut serta menjadi makanan anak-anak salmon yang baru menetas. Selanjutnya beberapa bulan kemudian siklus akan kembali berputar.
Sungguh menjadi sebuah ekosistem perjuangan dan perjalanan yang menakjubkan oleh ikan Salmon dengan dilahirkan di air tawar tumbuh besar di lautan dan kembali lagi ke sungai untuk reproduksi.
Kematian menjadi tiket sekali jalan migrasi koloni Salmon menuju perjalanan panjang melelahkan yang memberikan telur-telur mereka di tempat terbaik untuk berkembang. (Eko B Art).