Oleh: Mazhab HM, Anggota DPRD Depok Fraksi PPP
Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriah, bukan hanya menjadi awal tahun baru Islam. Ia menyimpan makna spiritual yang sangat dalam bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Di Kota Depok, Muharram menghadirkan semangat baru: semangat kebangkitan yang berakar dari nilai-nilai Ka’bah, kiblat umat Islam dan simbol utama perjuangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dalam perspektif keislaman, Muharram adalah bulan yang dimuliakan. Allah SWT menjadikan bulan ini sebagai salah satu dari empat bulan haram, yaitu bulan suci yang di dalamnya dilarang melakukan peperangan dan dianjurkan memperbanyak amal saleh.
Ini bukan semata tentang ritual, tetapi juga menyangkut upaya memperbaiki diri dan masyarakat. Maka, tidak berlebihan jika Muharram menjadi titik awal untuk melakukan introspeksi, memperbarui niat, dan memperkuat tekad kolektif menuju perubahan yang lebih baik.
Bagi PPP, yang menjadikan Ka’bah sebagai simbol dan arah perjuangan, Muharram merupakan cermin spiritualitas sekaligus panggilan aksi. Dalam semangat ini, PPP mengajak umat, khususnya para pemuda, untuk tidak sekadar mengenang sejarah, tetapi meneladani semangat pembangunan yang diwariskan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Kisah agung keduanya dalam mendirikan Ka’bah menjadi inspirasi abadi tentang arti pengorbanan, komitmen, dan persatuan.
Kita melihat bagaimana Ka’bah berdiri kokoh bukan hanya sebagai bangunan fisik, tetapi sebagai pusat nilai dan pemersatu umat. Semangat ini yang terus dijaga PPP, menjadikan politik bukan sebagai alat kekuasaan semata, tetapi jalan perjuangan menuju keadilan sosial dan kesejahteraan umat.
Jika pemuda adalah energi pembangunan, maka orang tua adalah penjaga persatuan. Seperti halnya Makkah dan Madinah yang tidak dapat dipisahkan dalam sejarah Islam, demikian pula pembangunan dan persatuan harus berjalan beriringan dalam bingkai kebangsaan. Politik PPP hadir sebagai medium sinergi keduanya.
Dalam konteks ini, Muharram menjadi momen strategis untuk meneguhkan kembali cita-cita perjuangan PPP. Bahwa politik harus berlandaskan moralitas, dan arah perjuangan harus menjawab kebutuhan umat. Dalam suasana penuh keberkahan ini, mari kita renungkan kembali sabda Nabi Muhammad SAW:
“Sesungguhnya zaman berputar sebagaimana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan, diantaranya di antaranya 4 empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadil Tsani (Jumadil Akhir) dan Sya’ban…” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Depok, mari bangkit bersama. Pemuda Ka’bah siap menjemput masa depan dengan semangat yang bersumber dari tempat yang tak pernah bergeser, Baitullah. (*)