Depok | VoA – Agung Sr, seorang CEO Universa dan sekaligus pemerhati sosial dan pendidikan, mengemukakan pandangannya dalam sebuah forum kolaborasi di Depok beberapa waktu lalu. Dalam diskusi tersebut, ia menyoroti peran penting guru dalam dunia pendidikan serta tantangan yang dihadapi dalam memastikan keberhasilan proses pendidikan.
“Sekolah dan guru merupakan mesin produksi utama dalam menciptakan produk akhir yang berkualitas, yaitu siswa yang cerdas dan berakhlak mulia,” ujar Agung Sr kepada voa.co.id, Jumat (10/05/2024).
Menurut Agung Sr, guru memiliki peran krusial dalam menciptakan siswa berkualitas. Guru bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pendidikan berjalan lancar meskipun dihadapi dengan berbagai tantangan. Namun, seringkali terjadi ketidakseimbangan di mana guru sendiri menghadapi kesulitan memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti biaya sekolah untuk anak-anak mereka. Fenomena ini menjadi ironi karena seharusnya guru menjadi garda terdepan dalam memberikan pendidikan.
“Untuk mengatasi masalah ini, perlu dibangun sebuah ekosistem pendidikan yang dapat meningkatkan pendapatan para guru tanpa memberatkan sekolah. Salah satu solusinya adalah melalui penerapan Islamic Digital Ecosystem (IDE) dalam lembaga pendidikan,” ungkap Agung.
“IDE tidak hanya memperbaiki pendapatan guru, tetapi juga dapat meningkatkan pendapatan sekolah dari berbagai sumber, meningkatkan kepuasan orang tua siswa, dan memperbaiki hubungan dengan lingkungan luar sekolah,”sambungnya.
Lebih detail dikatakannya, salah satu model yang diterapkan dalam IDE adalah Model Qurato, yang didasarkan pada prinsip 30:70, di mana seorang guru memberikan 1/3 waktu untuk menyampaikan materi, 1/3 waktu untuk diskusi siswa, dan 1/3 waktu untuk presentasi siswa.
“Model ini telah melalui proses pengembangan yang panjang, mencakup analisis mendalam terhadap berbagai sumber, termasuk Alquran, fenomena alam, serta konsep dari para ahli seperti Vilfredo Pareto dan William Glasser,” bebernya.
Menurutnya, dengan menerapkan IDE, sekolah memiliki potensi besar untuk mengatasi tantangan mendasar dalam pendidikan.
“Guru akan mendapatkan pendapatan yang layak, siswa akan mencapai pemahaman materi yang maksimal, orang tua akan puas dengan layanan sekolah, dan sekolah dapat lebih cepat membangun infrastruktur yang dibutuhkan, berkat pendapatan tambahan yang diperoleh dari IDE,” tuturnya.
Dia juga mengharapkan bahwa kehadiran Genpro Pendidikan dapat menjadi penggerak kemajuan dalam dunia pendidikan di Indonesia.
“Genpro Pendidikan diharapkan dapat secara berkelanjutan melibatkan akademisi dan praktisi untuk mengimplementasikan IDE, khususnya dalam sekolah berbasis Islam Terpadu (IT) atau Pesantren. Tujuannya adalah memperkuat peran Islam sebagai pedoman hidup, meningkatkan kualitas guru sebagai mesin pencetak siswa berkualitas, dan memastikan bahwa siswa dapat menikmati QURATO MODEL sebagai model belajar yang efektif,” tutup Agung Sr. (ed)