Depok | VoA – Ketua Aliansi LSM Pendidikan, Mulyadi Pranowo, menyatakan dukungan penuhnya terhadap kebijakan Pemerintah Kota Depok yang melarang pelajar membawa kendaraan bermotor ke sekolah.
Menurutnya, langkah ini merupakan upaya nyata dalam melindungi keselamatan generasi muda.
“Ini kebijakan yang sangat tepat. Pelajar yang membawa motor sebagian besar belum cukup umur untuk punya SIM. Jadi selain melanggar hukum, juga berisiko tinggi,” ujar Mulyadi saat berkunjung ke Media Center DPRD Kota Depok, Senin (14/04).
Namun, ia mengingatkan bahwa kebijakan ini tak boleh diterapkan secara kaku tanpa solusi pendukung. Akses menuju sekolah tetap harus dipikirkan, agar siswa tidak dirugikan.
Solusi Alternatif: Sepeda Lebih Efisien dan Sehat
Daripada menggelontorkan anggaran besar untuk pengadaan bus sekolah, Mulyadi justru mendorong Pemkot untuk menghidupkan kembali budaya bersepeda di kalangan pelajar.
“Sepeda adalah solusi efisien, murah, dan menyehatkan. Kita bisa sekaligus mengajarkan gaya hidup sehat dan ramah lingkungan,” tegasnya.
Namun ia juga menyoroti pentingnya kesiapan infrastruktur. Pengadaan bus atau sepeda sekalipun, menurutnya, akan sia-sia jika akses jalan menuju sekolah belum memadai.
“Percuma bicara bus sekolah kalau jalannya belum diperbaiki. Banyak sekolah seperti SMP 16 di Tapos atau SMP 6 di Cilodong, berada di gang sempit. Bus jelas sulit masuk,” katanya.
Dorong Jalur Sepeda dan Edukasi Keselamatan
Lebih jauh, Mulyadi berharap Pemkot Depok turut memfasilitasi penggunaan sepeda dengan membangun jalur sepeda yang aman serta menyelenggarakan edukasi keselamatan berkendara bagi pelajar.
“Kebijakan ini bisa jadi momentum penting untuk membentuk generasi pelajar yang disiplin, sehat, dan sadar akan keselamatan berlalu lintas,” ujarnya menutup pernyataan.
Dengan dukungan kebijakan yang berpihak pada keselamatan dan gaya hidup sehat, Kota Depok bisa menjadi pionir perubahan positif dalam dunia pendidikan dan transportasi pelajar. (ed)