Bogor | VoA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan potensi terjadinya Gempa berkekuatan besar di Indonesia.
Setelah gempa besar berkekuatan 7,1 Skala Richter mengguncang Pulau Kyushu, Jepang (8/8) waktu setempat, sekitar pukul 14:42 WIB. Mengingatkan kembali akan gempa dahsyat pada 2011 silam yang meluluhlantakkan Jepang tepatnya di pesisir timur Pulau Honshu, pesisir Tohoku.
Megathrust Nankai adalah zona ‘seismic gap’ atau zona sumber gempa potensial namun belum terjadi gempa besar dalam puluhan hingga ratusan tahun terakhir. Zona tersebut diduga sedang mengalami akumulasi proses medan tegangan atau stress kerak bumi.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan akan kekhawatiran ilmuwan Jepang terhadap Megathrust Nankai saat ini sama dengan yang dirasakan dan dialami ilmuwan Indonesia, khususnya pada Seismic Gap Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Siberut (M8,9) memicu terjadi potensi gempa besar, yang tinggal tunggu waktu. Sebab, kedua zona itu sudah lama tidak gempa besar atau ada seismic gap, lebih dari dua abad.
“Dikatakan ‘tinggal tunggu waktu’ sebabnya karena segmen-segmen sumber gempa di sekitarnya sudah rilis gempa besar. Sementara Selat Sunda dan Mentawai-Siberut belum terjadi sampai saat ini,” kata Daryono.
Berkenaan dengan Megathrust yang merupakan daerah pertemuan antar-lempeng tektonik Bumi, berpotensi dapat memicu gempa berkekuatan kuat dan tsunami dahsyat. Diprediksi, zona ini bisa pecah secara berulang dalam jeda ratusan tahun.