close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

33.4 C
Jakarta
Kamis, Februari 13, 2025

Dedi Mulyadi Kritik Pemkot Depok Soal Tragedi Tewasnya Petugas Damkar

spot_img

Depok | VoA – Calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, angkat bicara terkait insiden meninggalnya seorang petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Depok yang telah menarik perhatian publik dalam beberapa hari terakhir.

Mengkritisi tragedi ini, Dedi mengungkapkan bahwa salah satu penyebab fatal adalah petugas yang tidak menggunakan masker oksigen yang memadai. Ia mempertanyakan pengelolaan anggaran Pemkot yang dinilai tidak memprioritaskan keselamatan petugas.

“Kota dengan anggaran triliunan rupiah seharusnya mampu menyediakan perlengkapan K3 yang layak, termasuk masker oksigen untuk petugas Damkar,” kata Dedi saat menghadiri acara konsolidasi dengan kader Partai Gerindra di Depok, Selasa (29/10/2024)

Menurut Dedi, pemerintah wajib memastikan keselamatan petugas di lapangan dengan memenuhi semua standar keselamatan kerja (K3).

“Negara wajib menyediakan kelengkapan K3. Ini adalah standarisasi yang harus ada,” tambahnya.

Baca juga:  Supian-Chandra Siap Beri Solusi Konkret untuk Guru Honorer Depok

Dedi juga menyoroti minimnya fasilitas ambulans dari pemerintah yang seharusnya selalu siap di lokasi kebakaran.

“Seharusnya dalam setiap pemadaman kebakaran, selalu ada ambulans dengan perlengkapan memadai. Ini adalah anak bangsa yang sedang menjalankan tugas berisiko tinggi, dan sudah selayaknya negara memberikan perlindungan penuh bagi mereka,” tegasnya.

Dalam pandangan Dedi, insiden ini bukan hanya masalah teknis semata, melainkan juga tanggung jawab moral dan hukum yang harus dipenuhi oleh pemerintah.

“Jika ada kelalaian dari pihak tertentu, harus ada implikasi yuridis yang ditindaklanjuti,” tegasnya.

Kronologi Tewasnya Petugas Damkar Depok

Kejadian memilukan mewarnai kota Depok pada Jumat malam, 18 Oktober 2024. Martinus Panjaitan, seorang anggota Pemadam Kebakaran Depok, kehilangan nyawa saat bertugas di lokasi kebakaran Pasar Cisalak. Diduga kuat, ia tewas akibat keracunan asap, dan kejadian ini langsung menarik perhatian publik karena ada fakta mencengangkan di balik tragedi ini.

Baca juga:  Supian Suri Ucapkan Selamat atas Pelantikan Presiden Prabowo Subianto

Dari kesaksian rekan korban, Sandi Butar Butar, terungkap sejumlah kekurangan fasilitas keselamatan yang krusial. Pada malam kejadian, ambulans Damkar yang biasanya standby di lokasi tidak terlihat, dan Martinus terpaksa dibawa menggunakan ambulans milik relawan yang tidak dilengkapi dengan tabung oksigen maupun perlengkapan medis darurat lainnya.

“Iya, itu ambulans relawan yang nggak ada tabung oksigen,” ujar Sandi saat dikonfirmasi pada Sabtu, 19 Oktober 2024, dikutip.

“Kalau mengikuti standard operating procedure (SOP), harusnya ada ambulans Damkar yang selalu siaga. Tapi kenyataannya, tidak ada,” tambahnya.

Baca juga:  Dari Tawuran ke Prestasi, Komitmen Chandra Rahmansyah Bangun Generasi Emas Depok

Sandi juga menjelaskan bahwa ambulans Damkar Depok sebetulnya memiliki perlengkapan medis standar, namun malam itu justru tidak digunakan. Mirisnya, ia menuturkan bahwa beberapa perlengkapan medis yang seharusnya ada di ambulans Damkar Depok malah telah raib entah ke mana.

Rekan-rekan Martinus merasa kehilangan mendalam dan berencana menuntut keadilan atas kejadian ini. Menurut Sandi, mereka akan menyuarakan tuntutan kepada pejabat Damkar terkait agar lebih memperhatikan keselamatan petugas di lapangan. “Kita akan tuntut semua pejabat Damkar yang terkait,” tegasnya.

Kasus ini menjadi perhatian luas dan mengundang keprihatinan akan pentingnya alat keselamatan yang seharusnya menjadi prioritas bagi keselamatan petugas pemadam. (ed)

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler

PT. ABINDO Luncurkan Almaz Fried Chicken dengan Misi Sosial dan Ekonomi

Pemalang | VoA - Pada tanggal 14 Juni 2024, PT. ABINDO tidak hanya meluncurkan satu brand baru, tetapi juga membuka peluang baru dan memberikan...

Dampak Kekecewaan Konsumen Terhadap Pembangunan Perumahan PT Rumahku Surgaku Berbuntut Gugatan ke Pengadilan

Tangerang | VoA - Pembangunan perumahan yang dipasarkan oleh PT Rumahku Surgaku melalui PT Fidemarko Maruchi Perkasa menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan konsumen. Ketidakpuasan...

Hemat Menyala Mitra Merana”  Isi Pesan Karangan Bunga yang Dikirim ke Kantor Gojek

Surabaya | VoA - Para mitra pengemudi Gocar mengirimkan karangan bunga kepada Gojek sebagai aksi damai menolak insentif dengan skema Hemat. Informasi yang telah dihimpun voa.co.id...

Nama Budi Leksono Masuk dalam Hasil Pemilu 2024 DPRD Surabaya Dapil 1-5, “Berikut Nama 50 Caleg yang Lolos

Surabaya | VoA- Di DPRD Surabaya Dapil 1, politisi senior PDI Perjuangan Surabaya, Budi Leksono kembali terpilih. Di dapil ini, ia didampingi Tri Didik Adiono atau yang akrab...

Fenomena Sosial Warung Madura Cukup Menarik Dikaji, Polemik Ini Direspon Senator Jatim dan Dinkopdag kota Surabaya

Surabaya | VoA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyatakan tidak pernah melarang warung-warung Madura beroperasi 24 jam. Alasannya karena toko kelontong Madura...

Wali Murid MAN Sidoarjo Ditarik Rp 12 Juta Sambat Lewat Media Sosial

Surabaya | VoA - Salah satu wali murid MAN  Sidoarjo mengeluhkan tingginya biaya yang ditarik bagi siswa baru. Pada tahun ajaran 2024/ 2025. Sekolah...
Berita terbaru
Berita Terkait