Mataram | VoA – Advokat muda, Syamsul Jahidin, secara tajam mengkritisi rendahnya upaya program edukasi dua calon anggota legislatif yang akan bertarung di DPRD Kota Mataram dalam Pemilu 2024. Dua tokoh yang disoroti oleh Jahidin adalah Abdul Rahman dari Partai Gerindra dan Rino Rinaldi dari Golkar. Menurut Jahidin, pemilih pemula di Suradadi Barat sangat membutuhkan pemahaman mendalam tentang program-program yang akan menjadi tolok ukur bagi mereka saat memilih wakilnya di Pemilu.
Pentingnya edukasi politik diakui Jahidin, khususnya dalam bentuk kegiatan diskusi terbuka yang dapat memberikan pemahaman mendalam kepada pemilih. Ia mempertanyakan kredibilitas dua caleg yang belum memberikan sosialisasi atau edukasi mengenai program-programnya kepada masyarakat.
Jahidin menyoroti perubahan yang minim di lingkungan RT 01 Suradadi Barat, yang masih mengalami masalah banjir, meskipun Abdul Rahman telah terpilih dua kali sebagai anggota dewan.
Syamsul Jahidin juga merinci ketidakjelasan terkait program-program masa depan dari caleg Abdul Rahman, yang menurutnya belum memberikan perubahan signifikan. Dalam konteks yang sama,
“Kami mempertanyakan tagline ‘Periri Gubug’ (perbaiki kampung) dari Rino Rinaldi dan menyayangkan ketiadaan edukasi atau sosialisasi mengenai program-program yang akan diusung,” ujar pria asli Mataram dan juga Managing Partner Litigation ANF Law Office kepada wartawan, Senin (15/01/2024).
“Pemilih di lingkungan Suradadi Barat harus bijak dalam menentukan pilihan, dengan melihat dan menilai program-program yang ditawarkan oleh kedua caleg tersebut sebelum Pemilu berlangsung,” tandasnya.(Hrm)