Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena mata uang kripto telah melahirkan generasi baru investor muda yang berhasil meraup kekayaan fantastis. Indonesia tidak luput dari gelombang ini. Berbekal modal, strategi, dan keberanian mengambil risiko, beberapa nama berhasil muncul sebagai tokoh sukses dalam dunia kripto. Berikut tiga contoh sosok inspiratif asal Indonesia yang sukses berkat investasi kripto, termasuk salah satunya Thimoty Ronald.
1. Thimoty Ronald – Dari Modal Belasan Juta Jadi Miliaran
Thimoty Ronald adalah contoh nyata bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk menjadi sukses. Influencer yang dikenal aktif membagikan konten edukasi finansial ini memulai investasinya di dunia kripto saat masih duduk di bangku SMA. Dengan modal awal sekitar Rp15 juta, ia mulai mempelajari pola pasar, tren aset digital, hingga manajemen risiko.
Thimoty tidak hanya sekadar membeli dan menyimpan aset kripto (HODL), tapi juga aktif melakukan trading jangka pendek dengan strategi yang disiplin. Ia menyebutkan bahwa kunci kesuksesannya adalah risk management dan edukasi diri yang konsisten. Berkat kegigihannya, portofolio kriptonya sempat melonjak hingga belasan miliar rupiah dalam waktu beberapa tahun.
Kini, Thimoty dikenal bukan hanya sebagai investor kripto sukses, tetapi juga sebagai edukator dan entrepreneur di bidang keuangan digital. Ia telah menjadi inspirasi bagi ribuan anak muda Indonesia untuk melek finansial sejak dini.
2. Reza Paten – Petambang Kripto Rumahan yang Menjadi Jutawan
Berbeda dengan Thimoty, Reza Paten berasal dari jalur teknologi. Lulusan teknik elektro ini memulai usahanya dengan membangun mining rig sendiri di kamar kos pada tahun 2017. Dengan modal awal sekitar Rp40 juta, ia membeli beberapa unit VGA dan mulai menambang Ethereum dan altcoin lain.
Meski sempat dianggap buang-buang waktu oleh orang sekitarnya, Reza tak menyerah. Ia terus mengembangkan peralatan mining-nya dan memperluas jaringan pembangkit hingga ke luar kota. Saat harga Ethereum melonjak pada tahun 2021, Reza menjual sebagian asetnya dan berhasil mengantongi keuntungan miliaran.
Saat ini, Reza memiliki usaha mining farm legal dengan puluhan unit ASIC dan GPU yang tersebar di beberapa lokasi di Jawa Barat. Selain itu, ia juga aktif mengedukasi publik tentang Proof of Work, efisiensi energi, dan regulasi kripto di Indonesia.
3. Anita Wijaya – Wanita di Balik Portofolio NFT dan DeFi
Anita Wijaya, mantan karyawan bank swasta di Jakarta, banting setir ke dunia kripto pada tahun 2020 setelah pandemi membuatnya berpikir ulang soal masa depan karier. Bermodal Rp25 juta hasil tabungan pribadi, ia mulai membeli aset kripto seperti Ethereum dan Solana, lalu menjelajahi dunia NFT dan DeFi (Decentralized Finance).
Dengan ketekunan tinggi, Anita mempelajari ekosistem decentralized apps, melakukan staking, farming, dan menjadi early adopter di beberapa proyek NFT yang kemudian viral. Salah satu NFT yang ia beli seharga $200 (sekitar Rp3 juta) berhasil ia jual kembali setahun kemudian dengan harga lebih dari Rp700 juta.
Anita kini menjadi salah satu konsultan independen untuk proyek NFT lokal dan mengelola komunitas edukasi kripto bagi perempuan. Ia percaya bahwa perempuan juga harus punya ruang dalam industri Web3 dan kripto yang selama ini cenderung didominasi pria.
Investasi Kripto Butuh Ilmu, Bukan Sekadar Tren
Ketiga tokoh di atas menunjukkan bahwa kunci sukses dalam kripto bukan hanya soal keberuntungan, tapi juga hasil dari pembelajaran terus-menerus, disiplin, dan kemampuan membaca momentum. Modal awal mereka tidak luar biasa besar, namun ditopang oleh strategi dan kepercayaan terhadap teknologi masa depan.
Namun, penting dicatat bahwa investasi kripto tetap memiliki risiko tinggi, dan tidak semua orang bisa serta-merta meniru kesuksesan mereka. Oleh karena itu, siapapun yang ingin terjun ke dunia ini harus membekali diri dengan pengetahuan yang cukup dan memahami bahwa kalkulasi risiko jauh lebih penting dari euforia keuntungan cepat.