Surabaya | VoA – Pengerjaan tunnel atau terowongan bawah tanah penghubung Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS) gagal dibangun tahun kemarin. Pemkot Surabaya mengundur pembangunan tunnel tersebut dan melakukan lelang ulang awal 2024.
Dari pemberitaan beberapa media yang telah beredar beberapa waktu silam mengabarkan, gagalnya pembangunan tunnel pada akhir tahun 2023 karena memang belum ada pemenang dalam lelang yang digelar pemerintah Surabaya. Lelang dilakukan lagi awal 2024 ini.
Nggak ada yang menang lelang 2023 (kontraktor) kemarin. Diawal 2024, pemerintah kota Surabaya menggelar lelang lagi. (sudah dua kali),” tulis beberapa media online maupun cetak dalam kolomnya beberapa waktu silam dengan asumsi / dugaan karena harga- harga bahan material barang proyek di tahun 2023 yang sedang tinggi. Pada saat lelang itu dibuka tahun 2023 kemarin harga bahan sedang naik.
Banyak yang mau nawar jadi ngeper ( takut rugi). Untuk itu pemerintah Surabaya di tahun 2024 ini akan menyesuaikan pagu nilai lelang dengan harapan ada kontraktor pemenangnya sehingga terealisasi serta dapat segera diagendakan dan selesai.
Sebelumnya, tunnel TIJ-KBS yang sudah direncanakan sejak walikota Tri Risma Harini itu akan dibangun mulai 2020 dan dikerjakan selesai pada akhir tahun 2023. Sayangnya, pembangunan tunnel itu kembali belum bisa terealisasi karena ada beberapa pertimbangan.
Pembahasan mengenai besaran alokasi anggaran sebesar Rp 25 miliar yang akan digelontorkan untuk pengerjaan 150 meter terowongan ini telah tersebar luas dibeberapa platform media sosial. Tetapi anggaran itu masih dihitung lagi, agar tidak sampai kurang karena banyaknya pengerjaan utilitas yang ada di bawahnya mengingat Tunnel ini berdiri di pemukiman padat penduduk serta memotong jalan raya. Studi kelayakan sudah dilakukan oleh pemkot untuk proyek penghubung TIJ dan KBS meski belum komplit sepenuhnya.
Lalu lintas manusia dan arus kepadatan kendaraan bisa berjalan lancar menjadi salah satu tujuan dibangunya underpass ini. Tunnel/ terowongan dibangun dengan dua desain basement, untuk jalur pejalan kaki akan berada di basement terbawah dengan kedalaman total sepuluh meter dengan panjang jalur sekitar 170 meter
Pemerintah Kota Surabaya merancang pembangunan jalur bawah tanah alias underpass khusus pejalan kaki dari Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) menuju Kebun Binatang Surabaya (KBS) dengan mengkaji lebih menyeluruh underpass tersebut. Apakah melintasi bagian bawah kampung-kampung atau kandang-kandang satwa di KBS. “Beberapa kemungkinan masih dikaji. Termasuk pintu keluar KBS. Apakah tepat di depan pintu loket atau di sekitar parkir kendaraan,” (okik).