Surabaya | VoA – Meskipun menang, para caleg PDIP terancam tidak dilantik Megawati Soekarnoputri sebagai anggota DPR RI terpilih pada periode 2024-2029, buntut perolehan suara Ganjar Mahfud yang jeblok.
Intruksi Megawati tersebut bikin para caleg PDIP kini merasa cemas meski unggul perolehan suara di Pemilihan Legislatif (Pileg).
Para caleg PDIP mendapatkan ultimatum dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Para caleg PDIP yang lolos berdasarkan perolehan suara tidak serta merta melenggang ke parlemen jika tak memenuhi syarat.
Para caleg harus memastikan suara Ganjar-Mahfud di daerah pemilihannya sama atau lebih di daerah pemilihannya. Itu sebagai syarat yang dimaksud
Megawati masih mikir-mikir untuk melantik caleg yang lolos sebagai anggota DPR jika perolehan suara tak setara.
Aturan ini tercantum dalam instruksi PDI Perjuangan dan ditandatangani Ketua Umum Megawati Soekarnoputri serta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Dua poin wajib yang harus dipenuhi dalam surat tersebut yang menyampaikan”
Pertama, para caleg wajib memenangkan PDIP dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di setiap TPS, hingga berjenjang ke atas di setiap RT, RW, Dusun, Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi harus linear antara suara caleg, suara partai dengan suara GP-MMD.
Kedua, perolehan suara caleg di setiap dapil minimal harus linear, sama dengan perolehan suara pasangan Ganjar-Mahfud atau bahkan harus lebih besar dari suara caleg untuk mencapai target pemenangan Pilpres 2024.
Dimana atas dasar tersebut, bagi caleg yang perolehan suaranya tidak linear dengan perolehan suara Capres dan Cawapres nomor urut 3, maka DPP Partai akan mempertimbangkan caleg tersebut tidak akan dilantik sebagai anggota dewan terpilih Pemilu 2024.
Tentu hal ini menjadi pertanyaan yang harus dijawab oleh semua kader. Kenapa sekarang suara Pileg lebih tinggi daripada suara Pilpres.(okik)