close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

27.3 C
Jakarta
Kamis, Desember 5, 2024

Dengan Merdeka Belajar Siswa Bisa Menentukan Cara Mereka Untuk Mencapai Tujuan Dalam Belajar

spot_img

Pemalang | VoA – Kurikulum Merdeka Belajar yang saat ini sudah diselenggarakan dan dilaksanakan oleh seluruh satuan Pendidikan di Indonesia, tentunya hal ini adalah untuk menuju arah maju Indonesia ke depan, hal tersebut disampaikan Irma Akhmalia S.Kom selaku Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Pemalang di tempat tugasnya, Jum’at (24/11/2023).

Selanjutnya Irma Akhmalia menambahkan bahwa, Merdeka Belajar harus dipahami Siswa/Anak didik, bahwa Merdeka Belajar adalah tentang bersikap belajar, bukan berarti bebas semaunya mereka sendiri.

“Dengan Merdeka Belajar Siswa siswi bisa menentukan cara mereka untuk mencapai tujuan dalam Belajar, dan kami para Pengajar/Pendidik juga menyesuaikan dengan konsep kurikulum Merdeka” ujar Irma Akhamalia.

Bisa kita pahami bahwa setiap anak/siswa tidak dibatasi dengan sistem “kriteria ketuntasan minimal” (KKM), akan tetapi justru dalam proses belajar Kita menganggapnya bahwa setiap anak/siswa mempunyai kemampuan dalam pencapaian kemajuan yang berbeda – beda.

Baca juga:  Dindikbud Pemalang Menerima Audensi dan Laporan Progres" program Edupreunership, Proyek Desa, MPLS, dan Pelepasan Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES)

Bahkan sebagai Pendidik harus memahami kondisi yang ada, sekalipun ada kelompok anak yang mungkin belajarnya lambat, dalam artian ada anak anak yang belajarnya lebih menguasai pada cara cara akademik dan atau justru ada sebagian anak anak yang lebih menguasai pada cara cara Non Akademik.

Dalam dua keberadaan kondisi tersebut, semua anak-anak bisa memperoleh hak yang sama dalam mendapatkan hak belajarnya.

Didukung dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dimana hal ini adalah “pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya”.

Maka seluruh siswa bisa mengeksplorasi konsep dan kemampuan masing masing dengan kehidupan sehari-hari.

Karena apa yang Kami peroleh dalam penerapan Project, kita bisa melihat siswa secara akademik memang kurang, tapi justru non akademik-nya sangat menonjol, disitulah kita memberikan kesempatan seluas-luasnya melalui gelar karya P5, dalam kegiatan tersebut dibuka ruang seluas-luasnya kebebasan untuk mereka (siswa) menunjukkan bakat mereka, dan hal ini sangat mendukung kreativitas siswa.

Baca juga:  Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Pemalang Ungkap Persiapan BLUD Puskesmas

Selanjutnya Mengantisipasi situasi dan kondisi yang marak di pemberitaan tentang ramainya bullying dan kekerasan dilingkungan Pendidikan, kami SMK 1 Muhammadiyah Pemalang menjalin kemitraan dengan Polsek dan Polres. Dan kami menghadirkan langsung dijadikan inspektur upacara (IRUP) untuk menyampaikan beberapa hal tentang informasi penting terkait pencegahan pencegahan kenakalan dan kekerasan siswa, baik dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah. Ini semua kami lakukan untuk membangun karakter (building character) siswa menuju zona sekolah ramah anak.

Berangkat dari hal itu semua Kami juga terus menekankan informasi keberlanjutan melalui media group siswa, bersama dengan orang tua siswa, kami intens komunikasi, artinya ketika di sekolah itu dalam pengawasan kami, tapi ketika di rumah mohon orang tua yang full untuk mengawasi putra-putrinya.

Baca juga:  Peresmian TPST Surajaya, Solusi Berkelanjutan Penanganan Sampah di Pemalang

Dan untuk segi Agama kami kemarin adakan peringatan Hari Santri Nasional, kami mengundang Mubaligh sebagai bekal informasi tambahan,selalin siswa dapat bekal ilmu dari guru agama, akan tetapi perlu diundangkan mubaligh dari luar biar menguatkan agar mereka betul-betul mendalami arti pentingnya untuk pendekatan religinya dan tidak hanya fokus dunia tapi juga seimbang dengan akhirat, artinya selain mereka harus rajin sekolah juga tertib beribadah dan selalu ingat sama yang memberi mereka hidup (Allah SWT).

Dalam hal ini karena sekolah berbasis agama, siswa semuanya muslim, jadi kami terus mengingatkan siswa yang erat kaitannya dengan tertib sekolah dan disiplin beribadah.

Selamat Hari Ulang Tahun ke-78 PGRI “Transformasi Guru Wujudkan Indonesia Maju”.

Selamat Hari Guru Nasional tahun 2023 “Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar”, pungkas Irma Akhmalia. (Eko B Art)

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler

Hemat Menyala Mitra Merana”  Isi Pesan Karangan Bunga yang Dikirim ke Kantor Gojek

Surabaya | VoA - Para mitra pengemudi Gocar mengirimkan karangan bunga kepada Gojek sebagai aksi damai menolak insentif dengan skema Hemat. Informasi yang telah dihimpun voa.co.id...

PT. ABINDO Luncurkan Almaz Fried Chicken dengan Misi Sosial dan Ekonomi

Pemalang | VoA - Pada tanggal 14 Juni 2024, PT. ABINDO tidak hanya meluncurkan satu brand baru, tetapi juga membuka peluang baru dan memberikan...

Dampak Kekecewaan Konsumen Terhadap Pembangunan Perumahan PT Rumahku Surgaku Berbuntut Gugatan ke Pengadilan

Tangerang | VoA - Pembangunan perumahan yang dipasarkan oleh PT Rumahku Surgaku melalui PT Fidemarko Maruchi Perkasa menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan konsumen. Ketidakpuasan...

Seduluran Abdi Dalem Eyang Joko Dolog serta KPJ dan Warga RW 02 Kompak Bagi Takjil On the Road

Surabaya | VoA - Moment Ramadan tahunan ini selalu dimanfaatkan Kelompok Pemusik Jalanan (KPJ) kota Surabaya untuk berbagi takjil dan buka bersama baik On the...

Fenomena Sosial Warung Madura Cukup Menarik Dikaji, Polemik Ini Direspon Senator Jatim dan Dinkopdag kota Surabaya

Surabaya | VoA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyatakan tidak pernah melarang warung-warung Madura beroperasi 24 jam. Alasannya karena toko kelontong Madura...

Pengamat Sepak Bola ASEAN Sebut Kritik Towel Salah Alamat

Surabaya | VoA - Pengamat sepak bola Asean Saleh Ismail Mukadar ikut meramaikan laga Timnas Indonesia. Ia mengatakan sebenarnya yang melakukan kritik terhadap Timnas...
Berita terbaru
Berita Terkait